Kinerja Qualcomm Terpangkas Karena Minimnya Pasokan Chip

Jakarta, Selular.ID – Pandemi covid-19 membuat Qualcomm tak kuasa menahan penurunan kinerja. Tercatat, saham penguasa pasar prosesor mobile itu, turun hingga 7,6% dalam sesi perdagangan pada Rabu (3/2/2021). Perusahaan mengatakan bahwa kendala pasokan semikonduktor yang mengguncang industri selular menghambat pertumbuhan penjualan. 

Kekurangan chip memaksa pembuat mobil seperti General Motors untuk memangkas produksi di beberapa pabrik. Meskipun Qualcomm tidak membuat chip yang menopang pabrik otomotif, perusahaan tersebut bekerja sama dengan beberapa produsen kontrak chip yang sama yang didukung. Eksekutif Qualcomm mengatakan kepada Reuters bahwa pasokan akan tetap terbatas hingga paruh pertama 2021 tanpa merinci masalah pasokan.

“Jika kami dapat menghasilkan lebih banyak, kami dapat menjualnya,” kata Kepala Eksekutif Steve Mollenkopf.

Penurunan harga saham untuk perancang chip yang berbasis di San Diego, California itu terjadi bahkan ketika mereka memperkirakan penjualan fiskal kuartal kedua dan keuntungan di atas ekspektasi Wall Street, didorong oleh tingginya permintaan smartphone di seluruh dunia, karena pelanggan ingin mencoba perangkat mereka dalam konektivitas jaringan 5G.

Sebelumnya. Wall Street mengharapkan keuntungan yang sehat bagi Qualcomm setelah pemerintah AS memasukkan Huawei Technologies ke dalam daftar hitam, sebuah langkah yang mempersulit merek China untuk membangun handset. 

Analis berharap sebagian besar pangsa pasarnya di pasar smartphone premium mengalir ke pembuat saingan berbasis Android yang menggunakan chip Qualcomm, tetapi keuntungan tersebut mengecewakan investor.

“Sekarang dengan perubahan pasar, kami memiliki 16% dari pasar yang tidak tersedia untuk kami sebelum tersedia. Jadi saat kami melihat lebih jauh, kami melihat ini sebagai ekspansi material yang cukup (addressable market) bagi kami, ”kata Chief Financial Officer Qualcomm Akash Palkhiwala.

Stacy Rasgon, seorang analis di Bernstein, menyebut hasil Qualcomm “terhormat” tetapi mengatakan ekspektasi tinggi. “Ini bukan ledakan,” katanya.

Strategi Qualcomm berubah karena chipnya menjadi lebih menguntungkan dan menjadi bagian yang lebih besar dari bisnisnya, tetapi penurunan pendapatan lisensi yang menguntungkan secara bersamaan membuat margin kotornya menjadi datar.

Sepanjang kuartal fiskal pertama yang berakhir 27 Desember 2020, Qualcomm mengatakan penjualan dan laba yang disesuaikan adalah $ 8,24 miliar dan $ 2,17 per saham, dibandingkan dengan perkiraan analis sebesar $ 8,27 miliar dan $ 2,10 per saham, menurut data Refinitiv. Pendapatan chip dan lisensi masing-masing $ 6,53 miliar dan $ 1,66 miliar, melampaui perkiraan, menurut data FactSet.

Qualcomm memperkirakan penjualan dengan titik tengah $ 7,6 miliar dan laba yang disesuaikan pada titik tengah $ 1,65 per saham, sedikit di atas ekspektasi, menurut data IBES dari Refinitiv.

Qualcomm adalah pemasok chip terbesar di dunia yang membantu ponsel terhubung ke jaringan data selular, menyediakan chip untuk Apple Inc dan pembuat handset lainnya. Qualcomm mengungkapkan bahwa penjualan chip ke Apple sedikit kurang menguntungkan daripada penjualan chip ke pembuat ponsel lain karena Apple juga tidak membeli perangkat lunak tambahan dari Qualcomm seperti yang dilakukan oleh pembuat perangkat Android.

Tetapi perusahaan juga membangun bisnis yang memasok chip ke pembuat mobil seperti General Motors, yang pekan lalu mengungkapkan kesepakatan untuk mendapatkan chip dari Qualcomm, dan menantang Intel Corp dengan prosesor baru untuk laptop dan komputer desktop.

Dua lini bisnis perusahaan yang lebih baru – chip frekuensi radio untuk membantu perangkat menangani sinyal 5G yang lebih baru dan chip internet-of-things (IoT) untuk perangkat seperti headphone nirkabel – kini telah menjadi bisnis bernilai miliaran dolar per kuartal.

Cristiano Amon, Presiden Qualcomm yang akan mengambil alih sebagai kepala eksekutif pada bulan Juni, mengatakan perusahaan itu “dilindungi dengan baik” di antara pemasok chip karena sumber suku cadangnya dari beberapa produsen kontrak seperti Taiwan Semiconductor Manufacturing (TSMC) dan dan Samsung Electronics. 

Tapi dia menambahkan bahwa permintaan melebihi pasokan karena saingan Huawei, yang sebagian besar tidak menggunakan chip Qualcomm, masuk untuk mengambil pangsa pasar merek China.

“Kami melihat pertumbuhan pangsa di tingkat tinggi yang unggul,” kata Amon.

Qualcomm memperkirakan titik tengah pendapatan $ 6,25 miliar untuk bisnis chipnya pada kuartal kedua fiskal, satu digit di atas perkiraan $ 5,62 miliar, menurut data dari FactSet. Qualcomm memperkirakan titik tengah penjualan untuk bisnis lisensi, yang memiliki margin lebih tinggi daripada bisnis chip dan menghasilkan banyak keuntungan, $ 1,35 miliar, lebih rendah dari perkiraan $ 1,43 miliar, menurut FactSet.

Penjualan chip yang lebih tinggi – dan chip dengan margin yang lebih baik – menyumbang perkiraan laba perusahaan yang di atas ekspektasi meskipun kurang dari perkiraan untuk bisnis perizinannya, Palkhiwala mengatakan kepada Reuters.

Qualcomm juga mengungkapkan penjualan kuartal pertama untuk chip handset adalah $ 4,22 miliar, melonjak 79% dari tahun sebelumnya karena kekuatan peningkatan ponsel 5G. Penjualan chip frekuensi radio, area pertumbuhan Qualcomm, meningkat 157% menjadi $ 1,06 miliar. Penjualan chip otomotif mencapai $ 212 juta, naik 44% dari tahun sebelumnya.

Meski masih menjadi pemain dominan di industri prosesor mobile, belakangan agresifitas pesaing terdekat seperti MediaTek terus menggerogoti pasar Qualcomm.  Laporan dari Counterpoint mengungkap lebih dari 100 juta ponsel terjual pada Q3 2020 dimana MediaTek mendapatkan bagian terbanyak. 

Menurut laporan tersebut, MediaTek merebut 31% dari pangsa pasar chipset ponsel global pada Q3 2020. Meskipun tidak berada di puncak kategori 5G, perusahaan asal Taiwan tersebut menyalip Qualcomm dengan pertumbuhan sebesar 2% dan juga mencatat pertumbuhan tahunan (YoY) 5%. Dengan pencapaian itu, MediaTek mendapat predikat vendor chipset terbesar untuk pertama kalinya mengalahkan seteru beratnya Qualcomm.

Dicetak ulang dari SELULAR ID, hak cipta isi berita dimiliki oleh pemilik asli.