
Meskipun demikian, Paulus membenarkan bahwa BBJ mencatat adanya penurunan jumlah transaksi perdagangan berjangka selama kurun waktu satu bulan belakang. Penurunan tersebut, ujarnya, dipengaruhi oleh pergerakan harga komoditas yang masih mengalami volatilitas, terutama pada sektor pertambangan seperti emas dan perak.
"Selain itu, ada pengaruh kebijakan pemerintah misalnya dana hasil ekspor untuk menstabilkan nilai tukar rupiah dengan mata uang asing dan juga beberapa isu global yang terjadi beberapa waktu ke belakang," ujarnya dalam agenda HUT ke-24 JFX, Sabtu (19/8/2023).
Di sisi lain, Dirut BBJ ini memprediksi bahwa kontrak komoditas minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) akan menjadi penopang kinerja transaksi berjangka pada paruh kedua 2023, seiring dengan hadirnya bursa CPO di Indonesia yang ditargetkan meluncur pada akhir tahun nanti.
Adapun, Paulus merasa optimistis bahwa volume transaksi berjangka akan meningkat pada tahun ini lantaran semakin terliterasinya masyarakat terhadap investasi dan bertambahnya jumlah kontrak serta komoditas yang diperdagangkan di BBJ.
Sebelumnya, BBJ juga telah berhasil mencatat peningkatan volume transaksi pada 2022 lalu. Tahun lalu, volume transaksi meningkat 116,7 persen secara year-on-year (yoy) dibandingkan 2021 sebesar Rp24,56 triliun, dengan volume transaksi sebesar 14,4 juta lot.
Dicetak ulang dari Bisnis, hak cipta isi berita dimiliki oleh pemilik asli.
风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。
FOLLOWME 交易社区网址: followme.asia
加载失败()