JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX) selaku penyelenggara Bursa CPO Indonesia menargetkan 50 perusahaan dapat bergabung dalam bursa yang baru didirikan itu. Saat ini baru 18 pelaku usaha sawit siap bergabung dalam perdagangan Crude Palm Oil (CPO) melalui Bursa CPO Indonesia.
Direktur Utama Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX) Nursalam merinci terdapat beberapa perusahaan sawit ternama Tanah Air tercatat sudah masuk ke dalam daftar anggota Bursa CPO, yaitu emiten sawit milik PT Sampoerna Agro Tbk. (SGRO), PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk. (UNSP) Grup hingga PT Salim Ivomas Pratama Tbk. (SIMP).
Di samping ketiga itu, terdapat juga PT Budi Nabati Perkasa, PT Eagle High Plantation Tbk. (BWPT), PT Duta Palma Nusantara, PT Graha Inti Mas, PT Sari Dumai Sejati, PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. (SMART),PT Wilmar Nabati Indonesi, PT Energi Unggul Persada, PT Jatim Jaya Perkasa, PT Medcopapua Hijau Selaras, PT TH Indo Plantations, PT Citra Riau Sarana, PT Tebo Indah, PT Hennson Inti Persada dan PT Mitra Austral Sejahtera.
“Saat sampai akhir tahun 2023 diperkirakan bisa sampai 50 anggota Bursa CPO,” ujar Nursalam usai peresmian Bursa CPO, Jumat (13/10/2023).
Sementara itu, di luar dari 18 perusahaan sawit yang resmi tergabung sebagai anggota Bursa CPO, Nursalam mengatakan terdapat 14 perusahaan baru yang tengah mengurus perizinan untuk bisa terlibat dalam perdagangan bursa sebagai penjual maupun pembeli
“Kita sendiri ICDX sendiri menargetkan ada sekitar 50 pelaku usaha sawit yang resmi terdaftar sebagai anggota Bursa CPO,” ucapnya.
Diketahui, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan telah meresmikan Bursa Crude Palm Oil (CPO) Indonesia di Hotel Mulia, Jakarta Selatan, Jumat (13/10/2023).
“Kita ingin Indonesia maju 100 tahun pasca merdeka tahun 1945, salah satunya kita mesti benahi tata kelola perdagangan CPO kita yang produksinya nomor 1 di dunia hampir 47 juta ton, ekspor hampir US$ 30 miliar tapi bertahun-tahun acuannya Malaysia dan Rotterdam,” kata Zulkifli Hasan pada Jumat (13/10/2023).
Ia berharap dengan adanya Bursa CPO ini, Indonesia akan menjadi barometer harga CPO. Sebab Indonesia merupakan nomor 1 penghasil komoditi tersebut.
Sebelumnya, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) telah resmi menunjuk Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX) Group sebagai penyelenggara bursa crude palm oil (CPO). Keputusan ini tertulis dalam Keputusan Kepala Bappebti No 1/Bappebti/SC-SCPO/10/2023, yang dikeluarkan pada tanggal 9 Oktober 2023.
Seperti diketahui, Indonesia merupakan produsen CPO terbesar di dunia dengan kontribusi 85 persen produksi global. Namun, RI masih berpatokan pada bursa CPO Rotterdam dan Malaysia. Nantinya, pemerintah juga bakal mengatur agar ekspor CPO dilakukan melalui bursa ini.
Dicetak ulang dari sawitindonesia, hak cipta isi berita dimiliki oleh pemilik asli.
风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。
FOLLOWME 交易社区网址: followme.asia
加载失败()