Cek Rekomendasi Saham BBNI, Setelah Mencetak Kinerja Positif Kuartal III 2024
28 Okt 202406.10 WIB
BBNI
−1,77%
PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) berhasil mencatatkan kinerja yang apik pada kuartal III-2024. Secara tahunan laba BNI tumbuh 3,5% menjadi Rp 16,30 triliun.
Adapun secara kuartalan, labanya konsisten tumbuh 4,7%. Secara berturut-turut dari kuartal I hingga kuartal III laba BNI sebesar Rp 5,32 triliun, Rp 5,36 triliun, dan Rp 5,61 triliun.
BNI juga berhasil mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 9,48% secara tahunan atau year on year (YoY) menjadi Rp 735,02 triliun. Adapun secara kuartalan kreditnya tumbuh 1,1%.
Kenaikan kredit pun turut mendongkrak kinerja aset perseroan yang naik 5,82% yoy menjadi Rp 1.068,08 triliun.
Pertumbuhan ini didorong oleh segmen korporasi yang mencatat kenaikan sebesar 1,5% secara kuartalan dan 15,1% YoYmenjadi Rp 409,2 triliun.
Selain itu, segmen konsumer secara keseluruhan mencatat pertumbuhan 3,2% secara kuartalan dan 14,6% YoYmenjadi Rp 137 triliun, dengan kredit personal (payroll) dan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) sebagai pendorong utama.
Direktur Finance BNI Novita Widya Anggraini mengatakan, tahun ini untuk segmen menengah dan kecil masih difokuskan dalam hal perbaikan credit underwriting sehingga kedua segmen ini akan siap menjadi diversifikasi pertumbuhan kredit BNI tahun depan.
Anak Perusahaan BNI, seperti BNI Finance, juga telah menjadi mesin pertumbuhan baru. Salah satu contohnya adalah kolaborasi antara BNI dan BNI Finance dalam pembiayaan bersama (joint financing) untuk meningkatkan kredit segmen consumer, terutama untuk produk Kredit Kendaraan Bermotor (KKB).
Kerja sama ini menghasilkan pertumbuhan yang sangat baik, dengan penyaluran KKB mencapai Rp 1 triliun per September 2024, naik dibandingkan periode 2023.
Hal ini sesuai dengan strategi BNI untuk memperkuat sinergi antar anggota Grup BNI.
Selain itu, kinerja solid BNI didorong oleh pulihnya pendapatan operasional dan kualitas aset yang terjaga dengan baik.
BBNI
Pendapatan operasional sebelum pencadangan atau PPOP pada kuartal III-2024 ini mencapai Rp 8,8 triliun atau telah hampir menyentuh posisi tertingginya pada kuartal III tahun lalu sebesar Rp 8,9 triliun.
Pencapaian PPOP yang solid ini berasal dari kenaikan margin bunga bersih atau Net Interest Margin (NIM) maupun pendapatan non bunga.
NIM perseroan naik 40 bps secara kuartalan menjadi 4,4% ditopang oleh perbaikan yield kredit maupun penurunan biaya dana.
Sebagai hasil dari akselerasi kredit pada segmen berisiko rendah, kualitas aset BNI terus membaik, ditandai dengan rasio kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL) yang berhasil dipertahankan di level 2% pada kuartal III-2024.
Kredit berisiko atau Loan at Risk (LaR) membaik menjadi 11,8%, sehingga Cost of Credit (CoC) dapat dijaga di angka 1%. Beban provisi juga turun sebesar 19,7% YoY menjadi Rp 5,4 triliun.
Penyaluran kredit BNI yang sehat juga di-support oleh pertumbuhan dana CASA (giro dan tabungan). Per September 2024, CASA BNI mampu tumbuh 5,5% YoY terutama ditopang oleh tabungan yang mampu tumbuh solid 7,4% YoY.
Pada akhir tahun 2024, BNI juga optimistis dapat mencapai pertumbuhan kredit di kisaran 10%-12% dengan tetap fokus pada dua segmen, yakni korporasi dan konsumer.
Untuk pertumbuhan kredit, pihaknya tetap fokus pada segmen bisnis yang sehat, segmen bisnis yang sehat ini di fokuskan pada dua segmen, yaitu korporasi dan konsumer.
"Selain itu kita juga menguatkan peran dari perusahaan anak dengan manajemen likuiditas yang baik, dengan ini tentunya kami optimistis akan dapat mencapai pertumbuhan kredit di kisaran 10%-12% di akhir 2024," ungkap Novita saat paparan kinerja perseroan, Jumat (25/10).
Lebih lanjut Novita menuturkan, peluang pertumbuhan bisnis juga terlihat dari membaiknya proyeksi pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) yang sesuai dengan visi dari pemerintah baru dengan memfokuskan pada sektor-sektor yang prioritas, seperti hilirisasi, ketahanan energi dan pangan termasuk juga mendukung program perumahan.
"Sehingga di tahun 2025 tentunya kita proyeksikan pertumbuhan kredit lebih baik dibanding tahun 2024," tambah dia.
Jika dilihat berdasarkan data RTI Business, saham BBNI terpantau mengalami kenaikan 0,44% ke level Rp 5.650 pada penutupan perdagangan Jumat (25/10). Dalam satu bulan terakhir harga sahamnya juga terlihat naik 3,67%, dan secara ytd naik 5,12%.
Nafan Aji Gusta, Senior Investment Information Mirae Asset melihat, prospek kinerja BNI ke depan selain dari mengandalkan kebijakan Bank Indonesia dalam menerapkan suku bunga acuan secara long term, BNI dinilai memiliki tingkat likuiditas yang memadai dan lini bisnis dari remitensi dan treasury yang juga turut mendukung pertumbuhan BNI ke depannya.
"Memang kalau saya lihat, BNI memiliki fundamental yang solid serta kualitas kredit maupun juga kekuatan modal yang relatively strong," ujar Nafan.
Oleh karena itu, ia merekomendasikan saham BBNI add on dengan target pasar Rp 6.325
Sementara Analis BCA Sekuritas, Achmad Yaki menilai, prospek sahamnya masih menarik untuk akumulasi buy karena potensi kinerja di akhir tahun dan tahun depan yang di proyeksi lebih baik seiring dengan pergantian Pemerintahan.
Yaki juga menyebut, prospek kinerja BBNI masih optimistis dengan potensi pertumbuhan kredit di kuartal keempat dan 2025 diproyeksi masih akan tinggi. Oleh karena itu, Yaki merekomendasikan, BBNI buy dengan target harga Rp 6.075.
Lebih lama
Berikutnya"
https://id.tradingview.com/new...:~:text=TradingView,Berikutnya
风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。
FOLLOWME 交易社区网址: followme.asia
加载失败()