• Harga perak melemah karena kinerja Dolar Amerika Serikat (USD) yang kuat dan imbal hasil Treasury yang lebih tinggi.
• Dolar AS menguat karena data terkini memperkuat peluang Fed mengadopsi kebijakan suku bunga yang tidak terlalu dovish.
• Perak mungkin terapresiasi karena kehati-hatian pasar di tengah ketidakpastian mengenai pemilihan presiden AS mendatang.

Harga perak (XAG/USD) memperpanjang penurunannya untuk sesi ketiga berturut-turut, diperdagangkan di sekitar $33,50 selama jam perdagangan Asia hari Jumat. Penurunan harga logam mulia Perak dapat dikaitkan dengan kinerja Dolar AS (USD) yang kuat dan imbal hasil Treasury yang lebih tinggi.

Pada hari Kamis, data menunjukkan bahwa klaim pengangguran AS turun signifikan pada akhir Oktober, yang menggarisbawahi kekuatan pasar tenaga kerja. Selain itu, kenaikan PMI S&P semakin menyoroti momentum kuat di sektor swasta.

Data ekonomi AS yang kuat memperkuat kemungkinan bahwa Federal Reserve (Fed) akan mengambil pendekatan yang kurang agresif terhadap pemangkasan suku bunga daripada yang diperkirakan sebelumnya. Menurut CME FedWatch Tool, ada kemungkinan 97% bahwa Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan November, tanpa ekspektasi pemangkasan yang lebih besar sebesar 50 basis poin.