Dolar Australia terdepresiasi karena meningkatnya penghindaran risiko menjelang pemilihan presiden AS.
Dolar Australia mungkin menguat kembali karena prospek kebijakan RBA yang agresif.
Dolar AS menguat karena meningkatnya kemungkinan sikap yang tidak terlalu dovish oleh Fed pada bulan November.
Dolar Australia (AUD) terus mengalami penurunan untuk sesi kedua berturut-turut pada hari Senin. Namun, komentar agresif dari Reserve Bank of Australia (RBA) dapat membatasi penurunan lebih lanjut untuk pasangan AUD/USD. Para pedagang bersikap hati-hati karena mereka menunggu data inflasi domestik utama yang akan dirilis pada hari Rabu, yang dapat memengaruhi prospek kebijakan moneter RBA.
Bank Sentral Australia mencatat bahwa suku bunga tunai saat ini sebesar 4,35% cukup ketat untuk menjaga inflasi dalam kisaran target 2%-3% sekaligus mendukung lapangan kerja. Akibatnya, RBA tidak mungkin mempertimbangkan penurunan suku bunga secepatnya bulan depan.
Dolar AS (USD) menguat karena data ekonomi positif terkini dari Amerika Serikat (AS) telah memicu ekspektasi akan sikap yang lebih hati-hati dari Federal Reserve (Fed) pada bulan November. Menurut CME FedWatch Tool, ada kemungkinan 92,8% bahwa Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan November, tanpa ekspektasi pemangkasan yang lebih besar sebesar 50 basis poin.
加载失败()