Kekhawatiran bahwa tarif Presiden terpilih AS Donald Trump akan memicu perang dagang, dan berdampak pada ekonomi global, terus mendorong beberapa aliran dana safe haven menuju Yen Jepang.
Pencalonan Scott Bessent sebagai menteri Keuangan AS memberikan sedikit kelegaan bagi investor obligasi AS dan menyeret imbal hasil acuan obligasi pemerintah AS berdurasi 10 tahun ke level terendah dua minggu pada hari Senin.
Data yang dirilis pada hari Selasa menunjukkan meluasnya inflasi sektor jasa di Jepang, sehingga membuka kemungkinan kenaikan suku bunga lagi oleh Bank Jepang pada pertemuan kebijakan berikutnya di bulan Desember.
Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba mengatakan pada hari Selasa bahwa ia akan meminta perusahaan untuk menerapkan kenaikan upah yang signifikan pada negosiasi tahunan "Shuntō" musim semi mendatang.
Risalah rapat FOMC bulan November mengungkapkan bahwa Komite dapat menghentikan sementara pelonggaran suku bunga kebijakan dan mempertahankannya pada tingkat ketat jika inflasi tetap tinggi.
Para pejabat menyatakan keyakinannya bahwa inflasi sedang mereda dan pasar tenaga kerja kuat, yang akan memungkinkan Federal Reserve untuk memangkas suku bunga lebih lanjut, meskipun secara bertahap.
Menurut FedWatch Tool milik CME Group, para pedagang saat ini memperkirakan peluang sebesar 63% bahwa Fed akan menurunkan biaya pinjaman sebesar 25 basis poin pada bulan Desember.
Dolar AS kesulitan untuk mendapatkan daya tarik yang berarti dan merana di dekat titik terendah mingguan yang dicapai pada hari Selasa, memberikan tekanan tambahan pada pasangan USD/JPY.
加载失败()