



Paus Tarif 90 Hari dari Trump Picu Reli Bersejarah di Wall Street
NEW YORK – Bursa saham Amerika Serikat mencetak salah satu reli harian terbesar sepanjang sejarah setelah Presiden Donald Trump mengumumkan penundaan 90 hari terhadap tarif “resiprokal” yang selama ini mengkhawatirkan pasar global.
Lewat unggahan di Truth Social pada Rabu pukul 13:18 waktu setempat, Trump menyampaikan bahwa tarif tambahan untuk negara-negara non-retaliatif akan ditunda selama 90 hari, dengan besaran tarif diturunkan menjadi 10% dan berlaku segera.
“Saya telah mengizinkan penundaan selama 90 hari, dengan tarif resiprokal yang secara substansial lebih rendah, yaitu 10%,” tulis Trump.
Pasar langsung merespons dengan euforia. S&P 500 melonjak 9,5%, menjadi hari terbaiknya sejak krisis keuangan 2008. Nasdaq melesat 12,1%, mencetak reli harian terbesar kedua dalam sejarahnya. Dow Jones naik 7,9% atau sekitar 2.962 poin, juga menandai reli terbesar sejak 2008.
“Beberapa hari terakhir tampak suram, tapi hari ini disebut-sebut sebagai hari terbesar dalam sejarah keuangan,” ujar Trump dari halaman Gedung Putih.
Big Tech Pimpin Kenaikan
Saham-saham teknologi mendominasi lonjakan pasar. Nvidia (NVDA) naik lebih dari 18%, Tesla (TSLA) melesat 22%, sementara Apple (AAPL), Meta (META), dan Amazon (AMZN) masing-masing menguat lebih dari 15%, 14%, dan 12%.
Menariknya, saham perusahaan yang selama ini terdampak kekhawatiran soal tarif terhadap China juga ikut naik. Alibaba (BABA) naik lebih dari 5%, dan JD.com (JD) melonjak 6%.
Perang Dagang Masih Berlanjut
Meski pasar menyambut baik jeda tarif ini, Trump secara bersamaan justru memperkeras sikap terhadap Tiongkok dengan menaikkan tarif impor dari negara tersebut hingga 125%.
Namun untuk hari itu, investor tampaknya memilih untuk fokus pada kabar baik. “Skenario terburuk tampaknya sudah disingkirkan dari meja,” tulis Michael Kantrowitz, Chief Investment Strategist di Piper Sandler.
Ketidakpastian Belum Berakhir
Sebelum pengumuman Trump, pasar tengah dilanda volatilitas ekstrem. S&P 500 telah mengalami pergerakan puncak-ke-lembah lebih dari 6% selama tiga hari berturut-turut, sesuatu yang sebelumnya hanya terjadi pada tahun 1987, 2008, dan 2020.
Yield obligasi 10 tahun AS juga naik lebih dari 50 basis poin dalam tiga hari terakhir, pergerakan paling agresif sejak 2001. Setelah pengumuman Trump, yield sedikit mereda, tapi tetap ditutup di 4,4%, tertinggi sejak Februari.
Presiden Trump mengakui bahwa ia memantau pasar obligasi dan melihat tanda-tanda kepanikan, meski tidak menyebut hal itu sebagai alasan perubahan kebijakan tarif.
Proyeksi Resesi Diubah Seketika
Keputusan Trump bahkan mengubah pandangan ekonomi sejumlah lembaga besar. Goldman Sachs, yang pagi harinya memprediksi resesi, mencabut peringatan tersebut kurang dari dua jam setelah pengumuman tarif.
Namun, Goldman tetap memberikan 45% peluang resesi di tahun ini, mengingat banyak variabel lain yang belum terjawab.
Meski demikian, untuk satu hari di Wall Street, investor tampaknya mendapatkan sinyal yang telah lama mereka tunggu-tunggu.
“Pasar akhirnya mendapat angin segar,” tutup Kantrowitz.
风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。
FOLLOWME 交易社区网址: followme.asia
加载失败()