
JAKARTA, KOMPAS.com - Kuli panggul, pedagang pakaian, pedagang minuman, hingga tukang parkir mengeluhkan pendapatannya menurun lantaran sepinya Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Sambil sesekali menyeka keringatnya, Rizal, salah satu kuli panggul di sana, bercerita sudah lebih dari dua minggu ia kehilangan pendapatannya dari jasa angkut barang.
Menurut dia sepinya pengunjung di Pasar Tanah Abang terjadi lantaran tren orang berbelanja melalui online seperti e-commerce dan social commerce lebih disukai. Selain itu, harga-harga yang dibanderol di toko online pun jauh lebih murah.
Baca juga: Omzet Turun Drastis, Pedagang Pasar Tanah Abang Minta Menkop Tutup TikTok Shop

"Sepi sejak ada penjualan online jadi kita enggak bisa ngapa-ngapain sejak Hari Raya Lebaran Haji," ujarnya saat ditemui Kompas.com, Selasa (19/9/2023).
Untuk pendapatannya sendiri, Rizal menyebutkan, biasanya paling minim sekitar Rp 200.000 sehari. Namun sejak Pasar Tanah Abang sepi, pendapatannya pun ikut merosot turun Rp 50.000 sehari.
"Pernah enggak dapat sama sekali karena memang enggak ada yang ngirim barang. Enggak ada barang yang mau diangkut, kan online semua," kata dia.
Padahal biasanya jasa angkut yang paling banyak digunakan pelanggan adalah rute dari Pasar Tanah Abang menuju Stasiun Tanah Abang. Namun karena sepi, tak jarang Rizal beserta kuli angkut lainnya duduk nongkrong sembari menunggu pelanggan.
Baca juga: Cerita Rizal, Porter Pasar Tanah Abang yang Pendapatannya Anjlok karena Sepinya Pengunjung
Belum lagi banyak pedagang di Pasar Tanah Abang yang menjadi pelanggan tetapnya memilih gulung tikar lantaran tak sanggup membayar sewa toko dan gaji karyawan.
Dia menambahkan, sekalipun ada pengunjung yang belanja, barang bawaanya tak pernah banyak. Sehingga jasa para kuli angkut tidak dibutuhkan.
作者:Kompas_Home > Money,文章来源Kompas,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。
FOLLOWME 交易社区网址: followme.asia
加载失败()