BAKU, iNews.id – Azerbaijan mengabaikan seruan Amerika Serikat terkait konflik militer terbaru yang terjadi di Nagorno Karabakh, Selasa (19/9/2023). Baku menyatakan, operasi militernya di wilayah yang dikuasai Armenia itu baru berhenti jika pihak musuh meletakkan senjata mereka.
Setelah ketegangan meningkat selama berbulan-bulan di Nagorno-Karabakh, Azerbaijan pada minggu ini akhirnya mengirim pasukan yang didukung oleh serangan artileri ke wilayah tersebut. Tujuannya adalah untuk menaklukkan wilayah yang dikuasai oleh kelompok separatis itu.
Pegunungan Karabakh secara internasional diakui sebagai wilayah Azerbaijan. Akan tetapi, sebagian daerahnya dikuasai oleh kaum separatis Armenia yang mengklaim wilayah tersebut sebagai tanah leluhur mereka.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken sempat mendesak Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev agar segera menghentikan tindakan militer di Karabakh. Dia juga meminta kedua pihak yang berkonflik untuk mengurangi ketegangan.
Kantor berita Rusia dengan mengutip pernyataan Kantor Kepresidenan Azerbaijan, melaporkan bahwa Aliyev menjawab seruan Blinken tersebut. Kepada menlu AS itu, dia mengatakan Azerbaijan hanya akan menghentikan operasinya setelah pejuang Armenia meletakkan senjata mereka dan menyerah.
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, juga menyerukan para pihak untuk menyudahi pertempuran. Sementara Uni Eropa, Prancis, dan Jerman mengutuk tindakan militer Azerbaijan.
风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。
FOLLOWME 交易社区网址: followme.asia
加载失败()