
IDXChannel - Harga gas alam berjangka Amerika Serikat (AS) mengalami penurunan 5,46 persen pada Senin (15/1/2024). Padahal, pada penutupan perdagangan Jumat (12/1), harga gas alam melonjak 7,69 persen.
Meski demikian, harga gas alam naik lebih dari 5 persen secara mingguan dan diperdagangkan di level USD3,1 per MMBtu. (Lihat grafik di bawah ini.)

Kenaikan harga gas ini didukung oleh penarikan penyimpanan yang lebih besar dari perkiraan dan antisipasi cuaca dingin ekstrem di AS dan diperkirakan akan mendorong permintaan gas ke tingkat rekor.

Gelombang dingin Arktik yang parah, yang menyebabkan suhu di Amerika Utara sangat rendah. Negara bagian Chicago mungkin mengalami suhu di bawah -10F (-23C), dan Kota Oklahoma mungkin turun di bawah 0F (-17,7C).
Beberapa bagian Pegunungan Rocky juga bisa menghadapi angin dingin mencapai suhu -30F (-34,4C).

Cuaca dingin ini diperkirakan akan memecahkan rekor dan menyebabkan gangguan berupa badai salju, hujan es, dan hujan. Selain itu, pembekuan infrastruktur dapat menghambat produksi.
Sementara itu, utilitas listrik AS menarik 140 miliar kaki kubik gas dari penyimpanannya pada minggu lalu, melampaui ekspektasi pasar yang memperkirakan penurunan sebesar 119 bcf.
Meskipun terdapat tren bullish, gas yang disimpan saat ini lebih tinggi melebihi rata-rata musiman sebesar 11,6 persen. Sementara para ahli meteorologi memperkirakan suhu yang lebih hangat pada tanggal 22-26 Januari di AS.
Melansir Stockbit Sekuritas, kenaikan harga gas alam ini dapat menjadi sentimen positif jangka pendek untuk emiten produsen migas seperti PT Medco Energy Internasional Tbk (MEDC) dan PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG).
“Meski kenaikan harga gas alam tidak berpengaruh secara langsung terhadap kinerja MEDC, kenaikan harga gas alam di AS dapat mendorong beberapa generator listrik AS beralih dari menggunakan bahan bakar gas menjadi minyak mentah,”tulis Hendriko Gani, Investment Analyst Stockbit dikutip Senin (15/1).
Berdasarkan laporan Energy Infotmation Agency (EIA), per Februari 2020, jumlah generator listrik bertenaga gas AS yang dapat beralih menggunakan minyak sebagai bahan bakar mencapai 13 persen.
Peralihan dari gas alam ke minyak di AS dapat menyebabkan penguatan harga minyak global selama musim dingin, didorong oleh permintaan minyak AS yang naik sementara tingkat produksinya berpotensi menurun.
Sementara berdasarkan International Energy Agency (IEA) di akhir 2023 lalu, untuk pertama kalinya, pada tanggal 28 Agustus 2023, AS memenuhi lebih dari separuh kebutuhan listriknya dari gas alam.
Sepanjang musim panas, pembangkitan listrik berbahan bakar gas di negeri Paman Sam tersebut meningkat secara dramatis. Hanya dalam dua tahun terakhir, porsinya dalam bauran listrik meningkat dari 40 menjadi 45 persen pada bulan-bulan musim panas di bulan Juli dan Agustus.
Berbagai faktor, termasuk anjloknya harga gas alam, penghentian pembangkit listrik tenaga batu bara, rendahnya produksi pembangkit listrik tenaga angin dan air, serta tingginya permintaan pendingin di beberapa wilayah menyebabkan pangsa gas meningkat. Sebaliknya, pangsa pembangkit listrik tenaga batu bara menurun dari 23 menjadi 17 persen pada periode yang sama.
Rekor pangsa gas alam dalam bauran ketenagalistrikan melanjutkan tren jangka panjang menuju gas yang disebabkan oleh revolusi serpih.
Hal ini terjadi bersamaan dengan kebijakan lingkungan hidup di tingkat federal dan negara bagian yang menimbulkan risiko signifikan terhadap batu bara di sektor ketenagalistrikan AS. (ADF)
作者:Maulina Ulfa - Riset,文章来源Idxchannel,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。
FOLLOWME 交易社区网址: followme.asia
加载失败()