Daftar Saham Big Cap Jadi Penopang saat IHSG Rebound 1 Persen

avatar
· 阅读量 63
Daftar Saham Big Cap Jadi Penopang saat IHSG Rebound 1 Persen
Daftar Saham Big Cap Jadi Penopang saat IHSG Rebound 1 Persen. (Foto: Freepik)

IDXChannel – Sejumlah saham emiten utama (big cap) rebound pada Selasa (6/8/2024), turut membantu pemulihan pasar usai terimbas aksi jual besar-besaran pada Senin (5/8) di tengah kekhawatiran resesi Amerika Serikat (AS) dan likuidasi carry trade Yen Jepang.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), hingga pukul 11.10 WIB, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,15 persen ke 7.141 setelah merosot 3,40 persen pada Senin.

Baca Juga:
Daftar Saham Big Cap Jadi Penopang saat IHSG Rebound 1 Persen BEI Awasi Aktivitas Saham HALO-SONA, Ini yang Terjadi

Indeks saham LQ45 juga rebound, yakni sebesar 1,18 persen, usai kemarin terdepresiasi 3,12 persen.

Dua saham big cap milik konglomerat Prajogo Pangestu PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) dan PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) masing-masing meningkat 3,72 persen dan 2,52 persen.

Baca Juga:
Daftar Saham Big Cap Jadi Penopang saat IHSG Rebound 1 Persen Saham Bank Mandiri (BMRI) Jadi Koleksi Investor Asing, Net Buy Lebih dari Rp1 Triliun

Kemarin, TPIA jatuh 6,93 persen, sedangkan BREN tergelincir 8,14 persen.

Selain duo Prajogo, saham raksasa lainnya, seperti pengelola minimarket PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) naik 2,59 persen, emiten batu bara PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) menghijau 2,59 persen, emiten energi PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) tumbuh 2,56 persen.

Baca Juga:
Daftar Saham Big Cap Jadi Penopang saat IHSG Rebound 1 Persen Indeks Nikkei Bergejolak, PM Jepang: Ekonomi Kita Kuat

Saham emiten tambang tembaga-emas Grup Salim PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) juga mendaki 2,14 persen.

Demikian pula, saham bank syariah BUMN PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) terapresiasi 2,07 persen dan saham bank Grup Djarum PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) terangkat 1,52 persen.

Saham bank lainnya, BBRI menanjak 0,88 persen, BBNI 0,88 persen, dan BMRI 0,38 persen.

Saham produsen mi instan ICBP juga menguat sebesar 1,15 persen, bersama dengan konglomerasi otomotif hingga pertambangan ASII yang naik 0,66 persen.

Bursa Asia Cepat Pulih

Menurut data pasar, pukul 11.18 WIB, indeks Nikkei 225 Jepang naik tinggi 10,05 persen, usai jatuh 12,40 persen pada Senin—yang merupakan penurunan harian terbesar sejak Black Monday 1987 silam.

Sejalan dengan Nikkei 225, indeks TOPIX melesat 10,17 persen.

Selain itu, indeks Hang Seng Hong Kong tumbuh 0,46 persen, Shanghai Composite terapresiasi tipis 0,04 persen, KOSPI Korea Selatan rebound 4,23 persen dan ASX 200 Australia menghijau 0,35 persen.

Berbeda, Straits Times Index Singapura malah memerah 0,70 persen, melanjutkan penurunan 4,07 persen kemarin.

“[Keruntuhan pasar pada Senin adalah] pengingat bahwa hampir tidak mungkin untuk mendiversifikasi risiko ekuitas berdasarkan wilayah (atau berdasarkan sektor atau gaya) selama koreksi besar atau pasar bearish," kata kepala strategi pasar dan kepala Franklin Templeton Institute di Franklin Kuilton Stephen Dover, dikutip Reuters, Selasa (6/8).

“Peluang akan muncul, tetapi dalam pandangan kami, masih terlalu dini untuk mengambil tindakan pada saat ini,” ujar Dover.

Kemarin, bursa global, termasuk Asia, merah membara di tengah berakhirnya era carry trade yen Jepang dan risiko resesi Negeri Paman Sam.

Mengutip BRI Danareksa, Senin (5/8), ekspektasi pemotongan suku bunga oleh The Fed dan keputusan Bank of England (BoE), dan penguatan yen terhadap dolar AS, menambah kekhawatiran akan likuidasi carry trade yen, memaksa peminjam Yen untuk menutup posisi short mereka dan menjual aset di negara-negara dengan imbal hasil tinggi, terutama di Wall Street.

Kenaikan suku bunga oleh Bank of Japan (BoJ) pada 31 Juli lalu dan pengurangan pembelian obligasi telah menyebabkan penguatan mata uang Yen, yang kini mencapai level tertinggi dalam empat bulan terakhir.

Carry trade adalah strategi perdagangan yang sangat populer di mana investor meminjam dari negara dengan suku bunga rendah dan mata uang lemah dan menginvestasikan kembali uang tersebut dalam aset negara lain dengan tingkat pengembalian yang lebih tinggi.

Carry trade bisa dibilang menjadi salah satu sumber arus dana terbesar di pasar mata uang global.

Menurut catatan Economics Times, meskipun carry trade juga lazim dilakukan dengan beberapa mata uang, yen Jepang dianggap sebagai salah satu mata uang yang paling banyak digunakan untuk tujuan ini.

Dalam carry trade yen, investor, termasuk investor ritel Jepang meminjam dengan suku bunga rendah di dalam Negeri Sakura tersebut dan membeli aset di negara lain dengan imbal hasil lebih tinggi, seperti saham dan obligasi luar negeri.

Pasar saham AS alias Wall Street menjadi favorit dalam beberapa waktu terakhir seiring penguatan dolar AS.

Namun, seperti dicatat Algo Research, Senin (5/8), aksi investor mengurangi leverage (penggunaan utang sebagai modal investasi) dan menutup posisi di semua aset berisiko menjadi penyebab mengapa saham-saham global ambruk pada Senin.

Hal tersebut, kata Algo, merupakan sentimen negatif bagi semua pasar, termasuk Indonesia, karena aliran dana institusi asing kemungkinan besar akan berpindah ke obligasi dan uang tunai (cash) terlebih dahulu sebelum masuk ke saham.

Di Amerika Serikat (AS), pada Senin, indeks Dow Jones ditutup turun 2,60 persen, S&P 500 minus 3,00 persen, dan Nasdaq—yang sarat saham teknologi—jeblok 3,43 persen. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。

FOLLOWME 交易社区网址: followme.asia

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest