
IDXChannel – Harga minyak mentah dunia terkoreksi pada perdagangan Selasa (27/8/2024), usai naik lebih dari dua persen sehari sebelumnya.
Kenaikan harga minyak pada Senin (26/8) dipicu oleh laporan bahwa salah satu pemerintahan yang bersaing di Libya menghentikan ekspor minyak dalam upaya untuk mengendalikan bank sentral negara tersebut.

Menurut data pasar, kontrak berjangka (futures) minyak jenis Brent melemah 1,52 persen secara harian ke USD78,96 per barel, sedangkan futures WTI terbenam 1,85 persen ke posisi USD75,81 per barel pada Selasa.
Penurunan kedua kontrak minyak tersebut pada Selasa menghentikan kenaikan tiga hari berturut-turut sebelumnya.

Status ekspor 1,1 juta barel per hari dari Libya diragukan karena pemerintah timur negara itu, yang mengendalikan sebagian besar ladang minyak, pada Senin mengumumkan force majeure terhadap ekspor, dalam upaya untuk mengambil alih kendali bank sentral dan pendapatan minyak negara itu, menurut laporan Bloomberg.
Penutupan ekspor ini mengurangi pasokan di pasar fisik yang sudah ketat, namun negara tersebut memang sudah menjadi pemasok yang tidak dapat diandalkan di tengah perseteruan domestik yang terus berlangsung.

"Pemerintah Timur Libya mengatakan akan menghentikan semua produksi dan ekspor minyak, karena persaingan dengan rivalnya yang berbasis di Tripoli untuk mengendalikan bank sentral dan kekayaan minyak negara semakin memanas. Ini berpotensi memicu konflik lain yang, dalam dekade terakhir, telah membuat produksi dari negara kaya minyak ini berfluktuasi antara hampir nol barel hingga sekitar 1,2 juta barel per hari," kata Saxo Bank, dikutip MT Newswires, Selasa (27/8).
Namun demikian, penghapusan pasokan dari Libya hanya mendorong harga minyak mencapai level tertinggi sembilan hari karena ekonomi China yang melemah tetap menjadi fokus, dengan pertumbuhan permintaan yang lemah dari importir terbesar dunia.
Sementara, OPEC bersiap untuk mengembalikan lebih dari dua juta barel per hari dari pemotongan produksi ke pasar pada kuartal keempat, tergantung pada kondisi pasar.
"Masalah pasokan dari kawasan penghasil minyak cenderung memberikan dukungan harga sementara kecuali jika produksi benar-benar terpengaruh secara signifikan, akibatnya, kemungkinan besar tidak lama sebelum fokus kembali pada keseimbangan pasokan-permintaan yang pada akhirnya akan membatasi upaya untuk membuat harga melonjak tak terkendali," kata PVM Oil Associates. (Aldo Fernando)
作者:28/08/2024 07:28 WIB,文章来源Idxchannel,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。
FOLLOWME 交易社区网址: followme.asia
加载失败()