Saham Prajogo Pangestu Melaju Lagi usai Aksi Ambil Untung

avatar
· 阅读量 45
Saham Prajogo Pangestu Melaju Lagi usai Aksi Ambil Untung
Saham Prajogo Pangestu Melaju Lagi usai Aksi Ambil Untung. (Foto: Freepik)

IDXChannel – Saham emiten milik pengusaha kenamaan Prajogo Pangestu kembali menghijau di awal perdagangan Rabu (4/9/2024), usai mengalami aksi ambil untung (profit taking) pada Selasa (3/9).

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 09.39 WIB, saham PT Petrosea Tbk (PTRO) menguat 2,69 persen ke Rp13.350 per saham.

Baca Juga:
Saham Prajogo Pangestu Melaju Lagi usai Aksi Ambil Untung Emas Antam (ANTM) Naik Lagi, Satu Gram Dibanderol Rp1.406.000

Kemarin, saham PTRO turun 1,89 persen. Dalam sepekan, saham ini sudah naik 24,72 persen dan dalam sebulan melambung 73,70 persen.

Kabar terbaru, PTRO memperoleh pembaharuan kontrak jasa penambangan senilai Rp17,4 triliun dari PT Pasir Bara Prima (PBP), anak usaha PT Singaraja Putra Tbk (SINI).

Baca Juga:
Saham Prajogo Pangestu Melaju Lagi usai Aksi Ambil Untung Bursa Asia Turun Tajam, Nikkei Jatuh 3 Persen Tersengat Wall Street

Corporate Secretary PTRO Anto Broto mengatakan, kedua perusahaan sepakat untuk memperbaharui perjanjian kontrak kerja sama pada 3 Juli 2024.

"(Nilai kontrak) sekitar Rp17,4 triliun," kata Anto melalui keterbukaan informasi, Selasa (13/8/2024).

Baca Juga:
Saham Prajogo Pangestu Melaju Lagi usai Aksi Ambil Untung Saham AKRA-MEDC Cs Memerah usai Minyak Jatuh 5 Persen

Anto menyebut, kontrak tersebut berlaku sesuai umur tambang PBP. Dia juga menegaskan, PBP tidak memiliki hubungan afiliasi dengan PTRO.

Menurut Anto, kontrak ini akan berdampak positif bagi kinerja operasional dan keuangan PTRO. Selain itu, kontrak ini juga selaras dengan target jangka panjang perseroan.

Anak usaha SINI, PBP sebelumnya menargetkan bisa memproduksi 26 juta ton batu bara dari 2024 hingga 2032. Dari produksi tersebut, PBD memprediksi pendapatan perseroan bisa mencapai USD1,95 miliar degan asumsi harga batu bara USD75 per ton.

SINI menunjuk Petrosea sebagai kontraktor tambang dengan perkiraan pengupasan lapisan sekitar 240 juta bank cubic meter (BCM).

Saham raksasa geotermal PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) juga naik sebesar 3,90 persen, pulih dari aksi jual hingga minus 4,65 persen pada Selasa.

BREN masih menduduki posisi emiten dengan kapitalisasi pasar (market cap) tertinggi di bursa, sebesar Rp1.428,17 triliun, di atas bank Grup Djarum PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) di posisi kedua dengan valuasi Rp1.257,41 triliun.

Berita teranyar, BREN mengumumkan peresmian kerja sama dengan ACEN, perusahaan energi yang terdaftar secara publik dari Grup Ayala.

Kemitraan strategis kedua pihak disepakati untuk mempercepat pengembangan proyek energi terbarukan angin di seluruh Indonesia. 

Kemitraan strategis ini akan dilaksanakan melalui anak perusahaan ACEN, ACEN Indonesia Investment Holdings Pte. Ltd., dan anak perusahaan Barito Renewables, PT Barito Wind Energy.

Kemitraan ini dibangun berdasarkan akuisisi penting pada tahun 2024 dari tiga aset pengembangan energi angin yang berada di tahap akhir di Sulawesi Selatan, Sukabumi, dan Lombok.

Aset-aset ini secara kolektif menawarkan kapasitas potensial sebesar 320 MW energi angin, dilengkapi dengan solusi penyimpanan energi baterai canggih, yang siap meningkatkan stabilitas dan efisiensi jaringan di seluruh wilayah.

Diwartakan sebelumnya, Senin (26/8/2024), FTSE Global Equity Index Series telah merilis hasil evaluasi semi-tahunan untuk September 2024 yang akan berlaku mulai 23 September mendatang.

Kocok ulang ini membawa perubahan signifikan dalam indeks FTSE Indonesia, dengan beberapa perusahaan mengalami pergeseran dalam berbagai kategori.

Menurut keterangan tertulis, dalam kategori Large Cap, BREN bersama emiten bank syariah pelat merah PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) berhasil masuk ke dalam daftar.

Perubahan ini akan menjadi final pada 9 September 2024, dan hanya akan ada revisi dalam kondisi luar biasa sesuai dengan kebijakan FTSE Russell.

Saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) juga menghijau 2,25 persen, membalik kerugian dua hari sebelumnya.

Kabar terbaru, CUAN mengumumkan perolehan fasilitas kredit bernilai jumbo.

Dalam keterbukaan informasi BEI, CUAN mendapat pinjaman berjangka dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) mencapai Rp775 miliar.

Utang ini memiliki waktu jatuh tempo pada 30 Agustus 2030, sebagaimana dikonfirmasi oleh Sekretaris Perusahaan CUAN, Robertus Maylando Siahaya dalam suratnya yang dibuat di Jakarta, Selasa (3/9).

"Berdasarkan Perjanjian Fasilitas tersebut, perseroan mendapatkan fasilitas kredit berjangka dengan nilai fasilitas maksimal sebesar Rp775 miliar," kata Robertus. 

Tidak ketinggalan, saham induk BREN, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) mendaki 0,45 persen.

Berbeda, saham petrokimia PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) melemah 0,26 persen. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。

FOLLOWME 交易社区网址: followme.asia

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest