
IDXChannel – Harga emas dunia menguat pada perdagangan Senin (9/9/2024), rebound dari koreksi pada Jumat (6/9) pekan lalu, kendati dolar menguat dan imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS) meningkat.
Menurut data pasar, emas spot (XAU/USD) naik 0,35 persen secara harian ke USD2.506,39 per troy ons pada Senin.

Kenaikan ini usai mengalami penurunan pada Jumat pekan lalu setelah data pekerjaan AS untuk Agustus menunjukkan hasil yang lebih lemah dari perkiraan.
Namun, hasil tersebut kemungkinan tidak cukup lemah untuk mendorong komite kebijakan bank sentral AS Federal Reserve (The Fed) memotong suku bunga lebih dari 25 basis poin saat pertemuan FOMC pekan depan.

"Emas diperdagangkan lebih rendah pada Jumat setelah gagal mencapai rekor baru menyusul laporan pekerjaan AS yang ternyata tidak cukup lemah untuk memicu pemotongan 50 basis poin pada 18 September. Ini berpotensi menandakan beberapa risiko penurunan pada obligasi pemerintah bertenor 2 tahun yang mungkin menekan harga emas dalam jangka pendek," kata Saxo Bank, dikutip MT Newswires, Senin (9/9).
Dolar AS menguat, dengan indeks ICE Dollar naik 0,31 poin ke 101,48.

Imbal hasil obligasi AS juga terapresiasi, dengan obligasi AS bertenor dua tahun terakhir tercatat membayar 3,673 persen, naik 1,7 basis poin, sementara imbal hasil obligasi bertenor 10 tahun menguat 1,2 basis poin menjadi 3,702 persen.
Proyeksi Pekan Ini
Survei Kitco News Weekly Gold terbaru menunjukkan pandangan pesimistis dari para ahli industri tentang prospek jangka pendek emas, sementara sentimen positif investor ritel hampir tidak berubah dari pekan sebelumnya.
Darin Newsom, Analis Pasar Senior di Barchart.com, mengatakan harga emas Desember kemungkinan akan bergerak lebih rendah minggu depan menjelang pertemuan rapat FOMC The Fed AS.
Phillip Streible, Kepala Strategi Pasar di Blue Line Futures, juga pesimis, menyatakan emas akan menghadapi resistansi di level USD2.550 dalam jangka pendek, tetapi akan naik kembali dengan siklus pemotongan suku bunga berturut-turut.
Sebaliknya, Adrian Day dari Adrian Day Asset Management optimis emas akan naik menjelang pertemuan Fed karena data pertumbuhan pekerjaan AS yang lebih lemah dari perkiraan.
Namun, dia memperingatkan, ekspektasi pemotongan suku bunga yang besar mungkin terlalu tinggi, yang bisa mengecewakan pasar.
Mark Leibovit, penerbit VR Metals/Resource Letter, dan Kevin Grady, Presiden Phoenix Futures and Options, menyebut, emas dapat terkoreksi dalam jangka pendek.
Grady mencatat, ekspektasi pasar terhadap pemotongan 50 basis poin oleh Fed dapat mengguncang pasar emas dan saham, tetapi menegaskan bahwa langkah tersebut akan tepat dan tidak mencerminkan kepanikan.
Survei Kitco menunjukkan 50 persen analis memperkirakan harga emas turun pekan ini, sementara 29 persen melihat kenaikan, dan 21 persen memprediksi pergerakan sideways. Di sisi lain, 57 persen investor ritel masih optimistis harga emas akan naik, 16 persen memperkirakan penurunan, dan 27 persen melihat konsolidasi harga. (Aldo Fernando)
作者:10/09/2024 07:07 WIB,文章来源Idxchannel,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。
FOLLOWME 交易社区网址: followme.asia
加载失败()