Harga CPO Turun Lebih dari Satu Persen, Terkoreksi Tiga Hari Beruntun

avatar
· 阅读量 45
Harga CPO Turun Lebih dari Satu Persen, Terkoreksi Tiga Hari Beruntun
Harga CPO Turun Lebih dari Satu Persen, Terkoreksi Tiga Hari Beruntun. (Foto: Freepik)

IDXChannel – Harga minyak sawit mentah (CPO) kembali terkoreksi pada perdagangan Selasa (17/9/2024), usai libur pada Senin (16/9) di tengah penguatan ringgit Malaysia.

Menurut data pasar, kontrak berjangka (futures) CPO di Bursa Malaysia Derivatives merosot 1,06 persen ke MYR3.736 per ton, hingga pukul 15.05 WIB.

Baca Juga:
Harga CPO Turun Lebih dari Satu Persen, Terkoreksi Tiga Hari Beruntun Sederet Pendorong Kinerja PGN (PGAS) Sepanjang Semester I-2024

Harga CPO sudah turun tiga hari berturu-turut, membuat kinerja sepekan minus 3,30 persen.

Kontrak CPO ini mendekati level terendahnya dalam sebulan, seiring sentimen pasar yang jelas melemah setelah keputusan India untuk menaikkan bea impor minyak nabati.

Baca Juga:
Harga CPO Turun Lebih dari Satu Persen, Terkoreksi Tiga Hari Beruntun Batu Bara hingga CPO Sumbang 27,91 Persen Ekspor di Agustus 2024

Menurut Trading Economics, Selasa (17/9), per 14 September, India memberlakukan bea masuk dasar sebesar 20 persen pada minyak sawit mentah, minyak kedelai mentah, dan minyak bunga matahari mentah.

Langkah ini secara efektif meningkatkan total bea impor ketiga minyak tersebut menjadi 27,5 persen dari sebelumnya 5,5 persen, karena adanya tambahan Surcharge Infrastruktur Pertanian dan Kesejahteraan Sosial India.

Baca Juga:
Harga CPO Turun Lebih dari Satu Persen, Terkoreksi Tiga Hari Beruntun Neraca Dagang RI Masih Defisit dengan Tiga Mitra Dagang Utama, China hingga Singapura

Namun, momentum penurunan harga sedikit tertahan oleh kekuatan minyak saingan di CBoT, sementara Bursa Dalian di China masih tutup karena libur.

Di sisi lain, harga minyak mentah meningkat untuk hari kedua berturut-turut, didorong oleh tanda-tanda penurunan pasokan dari Libya serta prospek pemotongan suku bunga yang lebih agresif oleh The Fed AS minggu ini.

David Ng, seorang trader minyak sawit, mencatat bahwa permintaan yang lesu, terutama dari China dan India, disebabkan oleh penurunan harga minyak kedelai.

"Dengan demikian, harga CPO [selama pekan ini] diperkirakan akan bergerak antara MYR3.750 dan MYR3.920," katanya kepada Bernama.

Demikian pula, trader senior minyak sawit dari Interband Group of Companies, Jim Teh, memperkirakan harga CPO akan lebih rendah pekan ini karena tingginya stok.

Hal itu merujuk pada laporan terbaru Dewan Minyak Sawit Malaysia (MPOB) yang mengungkapkan, stok minyak sawit Malaysia meningkat menjadi 1,83 juta ton pada Agustus 2024.

"Selain dari permintaan yang lemah dari China dan India, permintaan fisik masih akan datang dari Pakistan, Amerika Serikat, Uni Eropa, dan negara-negara Timur Tengah," ujarnya. (Aldo Fernando)

风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。

FOLLOWME 交易社区网址: followme.asia

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest