
IDXChannel – Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) di Bursa Malaysia Derivatives terkoreksi pada Selasa (8/10/2024), menghentikan reli dua hari sebelumnya, terdampak oleh penurunan harga minyak kedelai di Chicago.
Para trader mengambil keuntungan setelah kontrak mencapai level tertinggi dalam enam bulan sehari sebelumnya.

Menurut data pasar, pukul 16.00 WIB, kontrak berjangka (futures) CPO melemah 2,16 persen ke MYR4.251 per ton.
Dalam sepekan, CPO masih menguat lebih dari 5 persen dan dalam sebulan meningkat 8 persen.

Sementara itu, harga minyak mentah turun setelah mencapai level tertinggi dalam lebih dari sebulan, seiring para pelaku pasar juga membukukan keuntungan.
Menurut Trading Economics, Selasa (8/10), stok minyak sawit yang tinggi di Malaysia juga membebani harga. Reuters memperkirakan, stok pada September naik 3,55 persen dari bulan sebelumnya menjadi 1,95 juta metrik ton.

Namun, pembukaan kembali pasar Dalian setelah libur Golden Week di China membatasi momentum penurunan tersebut.
Di India, yang merupakan pembeli utama, permintaan jangka pendek yang kuat diperkirakan akan meningkat menjelang musim perayaan Diwali, sementara dampak kenaikan bea impor mulai mereda.
Di sisi lain, Ketua Dewan Minyak Sawit Malaysia optimistis bahwa aturan Eropa yang melarang impor terkait deforestasi akan ditunda, setelah Komisi Eropa mengusulkan penundaan selama satu tahun.
Sebelumnya, CPO ditutup menguat pada Senin, didorong oleh penguatan pasar minyak mentah di tengah ketegangan yang meningkat di Timur Tengah.
Trader minyak sawit David Ng menjelaskan, kekhawatiran terhadap potensi gangguan pasokan minyak dari Iran mendorong harga minyak mentah naik, yang pada gilirannya mendukung harga CPO karena komoditas ini digunakan sebagai bahan baku biofuel.
"Ketegangan yang sedang berlangsung di Timur Tengah sepertinya tidak akan berdampak jangka panjang pada harga CPO, karena pasar lebih banyak digerakkan oleh faktor-faktor jangka pendek. Kami melihat support di MYR4.280 dan resistance di MYR4.400," kata David kepada Bernama, Senin (8/10).
Sementara itu, analis senior Fastmarkets Palm Oil Analytics, Sathia Varqa, menyebutkan bahwa futures CPO memulai pekan dengan lesu menjelang rilis data Dewan Minyak Sawit Malaysia pada hari Rabu.
Dia menambahkan, sentimen perdagangan membaik pada sesi kedua saat momentum pembelian meningkat.
"Ekspektasi terhadap kenaikan stok akhir September, produksi yang lebih baik mulai Oktober, serta aksi ambil untung menciptakan tekanan jual sepanjang hari. Setelah pasar tutup, Asosiasi Minyak Sawit Malaysia melaporkan bahwa produksi September turun tiga persen dibandingkan Agustus," ujarnya. (Aldo Fernando)
作者:08/10/2024 16:10 WIB,文章来源Idxchannel,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。
FOLLOWME 交易社区网址: followme.asia
加载失败()