Harga Minyak Rebound 3 Persen usai Israel Bersiap Merespons Serangan Iran

avatar
· 阅读量 51
Harga Minyak Rebound 3 Persen usai Israel Bersiap Merespons Serangan Iran
Harga Minyak Rebound 3 Persen usai Israel Bersiap Merespons Serangan Iran. (Foto: Freepik)

IDXChannel – Harga minyak mentah dunia menguat pada perdagangan Kamis (10/10/2024), didorong kekhawatiran perang yang meluas di Timur Tengah, meskipun sisi permintaan tetap lemah.

Menurut data pasar, kontrak berjangka (futures) minyak jenis Brent rebound 3,31 persen ke level USD79,30 per barel, sedangkan minyak jenis WTI menguat 3,31 persen ke posisi USD75,80 per barel pada Kamis.

Baca Juga:
Harga Minyak Rebound 3 Persen usai Israel Bersiap Merespons Serangan Iran GOTO Buyback 9,61 Miliar Saham di September 2024

Dua kontrak acuan minyak tersebut memantul dari koreksi dua hari sebelumnya.

Pasar sedang menunggu tanggapan Israel atas serangan rudal Iran pada 1 Oktober. The Washington Post melaporkan, kabinet perang Israel sedang bertemu pada Kamis untuk memutuskan langkah pembalasan.

Baca Juga:
Harga Minyak Rebound 3 Persen usai Israel Bersiap Merespons Serangan Iran BEI akan Gelar RUPSLB, Minta Restu Upgrade JATS Next-G hingga RKAT 2025

Menurut MT Newswires, pertemuan ini menyusul panggilan telepon 30 menit antara Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Rabu untuk membahas respons yang akan diambil.

Sebelumnya, harga minyak WTI melonjak ke level tertinggi enam pekan sebesar USD77,14 pada 7 Oktober, di tengah kekhawatiran bahwa respons Israel dapat merusak infrastruktur minyak Iran dan memperluas perang Israel di Gaza dan Lebanon ke wilayah Teluk Persia, yang menyumbang hampir sepertiga produksi minyak global.

Baca Juga:
Harga Minyak Rebound 3 Persen usai Israel Bersiap Merespons Serangan Iran IHSG Diprediksi Uji Support 7.400 Hari Ini, Intip Saham Rekomendasinya

Namun, konflik ini terjadi di tengah permintaan minyak yang lemah akibat perlambatan ekonomi China, peningkatan pasokan, dan meningkatnya cadangan minyak AS.

Administrasi Informasi Energi (EIA) AS pada Rabu melaporkan, cadangan minyak AS pekan lalu naik 5,8 juta barel, jauh di atas perkiraan konsensus yang memperkirakan kenaikan dua juta barel menurut analis yang disurvei oleh Reuters.

"Fokus trader minyak tetap terpecah antara risiko lonjakan harga jika Israel menyerang infrastruktur energi Iran dan prospek permintaan yang lemah, seperti yang disorot dalam laporan bulanan terbaru EIA, yang menurunkan proyeksi pertumbuhan permintaan global untuk 2025 menjadi 1,2 juta barel per hari," kata Saxo Bank, dikutip MT Newswires, Kamis (10/1).

Kenaikan Indeks Harga Konsumen (CPI) AS yang lebih tinggi dari perkiraan pada September juga dapat memengaruhi harga minyak pada Kamis.

Biro Statistik Tenaga Kerja AS melaporkan CPI naik 2,4 persen bulan lalu, turun dari 2,5 persen pada Agustus, tetapi lebih tinggi dari perkiraan konsensus sebesar 2,3 persen menurut Marketwatch.

CPI inti, yang tidak mencakup harga makanan dan energi yang fluktuatif, naik 3,3 persen secara tahunan, lebih tinggi dari 3,2 persen pada Agustus dan ekspektasi sebesar 3,2 persen. (Aldo Fernando)

风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。

FOLLOWME 交易社区网址: followme.asia

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest