
IDXChannel - Harga emas mendekati rekor tertingginya pada Rabu (16/10/2024), didorong oleh ekspektasi penurunan suku bunga dan imbal hasil (yield) obligasi yang lebih rendah.
Menurut data pasar, emas spot (XAU/USD) menguat 0,42 persen ke level USD2.673,93 per troy ons, melanjutkan kenaikan 0,53 persen sehari sebelumnya.

Harga logam mulia ini telah naik 39 persen dalam setahun terakhir, didukung oleh pembelian sebagai aset aman di tengah kekhawatiran geopolitik, tingginya permintaan fisik, dan prospek penurunan suku bunga.
Federal Reserve (The Fed) diperkirakan melakukan pemotongan suku bunga dalam dua rapat tersisa tahun ini sebelum melanjutkan siklus pelonggarannya hingga 2025.

"Sejak mencapai titik terendah siklusnya Oktober lalu, reli emas terus berakselerasi, mencerminkan rasa takut ketinggalan (FOMO) serta dukungan fundamental yang tetap kuat," ujar Ole Hansen, Kepala Strategi Komoditas di Saxo Bank, dikutip MT Newswires, Rabu (16/10).
"Dalam jangka pendek, para trader akan memperhatikan data ekonomi AS yang masuk untuk melihat apakah dukungan ini cukup kuat untuk membawa emas ke rekor baru, yang keenam tahun ini," katanya.

Ketegangan di Timur Tengah masih memanas, dengan Israel yang melancarkan serangan terhadap instalasi Hizbullah di Lebanon semalam. Pasar tetap cemas menanti bagaimana Israel akan merespons serangan rudal Iran beberapa pekan lalu.
Pekan ini relatif tenang dalam hal data ekonomi Amerika Serikat (AS). Namun, mengutip Kitco, Rabu (16/10), serangkaian laporan ekonomi penting akan dirilis pada Kamis, termasuk penjualan ritel dan klaim pengangguran mingguan, yang dapat memicu pergerakan di pasar.
Managing Partner di Incrementum, Ronnie Stoeferle, meyakini, dikutip Kitco, Rabu (16/10), reli emas masih berpotensi tumbuh meskipun ada pergerakan sideways baru-baru ini.
Ia menyoroti kinerja emas yang kuat sepanjang 2024 dalam berbagai mata uang, dan mencatat bahwa setelah disesuaikan dengan inflasi, harga emas masih di bawah puncaknya pada 1980.
Bank sentral, terutama di India dan Polandia, terus menambah cadangan emas, yang mendukung permintaan.
Penurunan suku bunga serta ketegangan geopolitik juga mendorong potensi kenaikan emas.
Stoeferle memprediksi harga emas bisa mencapai lebih dari USD4.800 pada 2030 di tengah ketidakstabilan ekonomi dan politik yang terus berlanjut.
Dolar AS sempat menguat, dengan indeks ICE dolar terakhir terlihat naik 0,28 poin menjadi 103,54.
Sementara itu, imbal hasil obligasi AS melemah, mengurangi biaya kepemilikan emas.
Obligasi AS bertenor dua tahun terakhir turun 1,0 basis poin menjadi 3,946 persen, sementara obligasi bertenor 10 tahun berada di level 4,021 persen, merosot 1,6 basis poin. (Aldo Fernando)
作者:17/10/2024 07:02 WIB,文章来源Idxchannel,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。
FOLLOWME 交易社区网址: followme.asia
加载失败()