
IDXChannel - Harga emas dunia mencapai rekor tertinggi (all-time high/ATH) pada Kamis (17/10/2024), meskipun imbal hasil (yield) obligasi dan dolar Amerika Serikat (AS) menguat setelah penjualan ritel bulan lalu tumbuh lebih dari yang diperkirakan.
Pasar sedang mengevaluasi permintaan global terhadap aset aman (safe-haven) serta prospek kebijakan moneter sejumlah bank sentral utama.

Berdasarkan data pasar, emas spot (XAU/USD) ditutup menguat 0,71 persen ke USD2.693,01 per troy ons pada Kamis, melampaui rekor pada 26 September 2024 sebesar USD2.685,64 per troy ons.
Dalam sepekan, harga emas meningkat 2,45 persen, sedangkan dalam sebulan tumbuh 4,78 persen dan sepanjang 2024 (YtD) melonjak 30,54 persen.

"Emas tetap berada di dekat level tertinggi, didukung oleh kekhawatiran tentang ketidakstabilan fiskal, daya tarik aset aman, ketegangan geopolitik, de-dolarisasi, ketidakpastian pemilu presiden AS, dan pemangkasan suku bunga yang akan datang yang menurunkan biaya penyimpanan emas," kata Saxo Bank, dikutip MT Newswires, Kamis (17/10).
Biro Sensus AS pada Kamis melaporkan penjualan ritel September naik 0,4 persen dibandingkan Agustus, lebih tinggi dari kenaikan 0,1 persen pada bulan sebelumnya dan melebihi perkiraan konsensus sebesar 0,3 persen.

Data ini kemungkinan memperkuat ekspektasi bahwa komite kebijakan Federal Reserve (The Fed) tidak akan melakukan pemangkasan suku bunga sebesar 50 basis poin pada pertemuan November mendatang, melainkan hanya sebesar 25 poin.
Alat CME Fedwatch menunjukkan ada probabilitas 83,4 persen bahwa Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) akan memilih pemangkasan yang lebih kecil, dengan peluang 16,6 persen bahwa suku bunga tetap.
Bank Sentral Eropa (ECB) juga memangkas suku bunga utamanya sebesar 25 basis poin, sesuai ekspektasi, dan menekankan bahwa proses disinflasi sudah berjalan.
Aset emas juga didukung oleh investor yang menarik diri dari aset berisiko di pasar modal utama China menjelang rilis data PDB hari ini.
Ini menyusul respons fiskal yang mengecewakan dari Kementerian Perumahan Beijing terhadap krisis properti yang sedang berlangsung.
Dalam berita lain, mengutip Kitco, Kamis (17/10), broker SP Angel melaporkan, pejabat Hong Kong berencana mengembangkan wilayah tersebut menjadi pusat perdagangan emas.
Kepala Eksekutif Hong Kong menyatakan, "Di tengah geopolitik yang semakin rumit, keamanan dan stabilitas kota kami memberikan keunggulan yang jelas sebagai tempat penyimpanan emas fisik yang menarik."
Broker tersebut juga menambahkan, emas semakin diminati oleh negara berkembang yang ingin mendiversifikasi cadangan devisa mereka, terlihat dari peningkatan besar yang dilakukan oleh China, Rusia, dan Turki dalam beberapa tahun terakhir.
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS akan dimulai pekan depan, dengan de-dolarisasi menjadi agenda utama yang akan dibahas di Rusia.
Imbal hasil obligasi AS melonjak setelah data penjualan ritel dirilis. Obligasi AS bertenor dua tahun tercatat memberikan imbal hasil 3,993 persen, naik 4,3 basis poin, sementara imbal hasil obligasi bertenor 10 tahun naik 8,2 poin menjadi 4,1 persen.
Dolar AS juga menguat, dengan indeks ICE dolar naik 0,22 poin menjadi 103,81. (Aldo Fernando)
作者:18/10/2024 07:08 WIB,文章来源Idxchannel,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。
FOLLOWME 交易社区网址: followme.asia
加载失败()