
IDXChannel - Saham emiten Grup Bakrie meningkat tajam pada perdagangan Selasa (22/10/2024), ditopang sejumlah katalis positif sekaligus menjaga momentum positif akhir-akhir ini.
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham kontraktor pertambangan PT Darma Henwa Tbk (DEWA) ditutup melesat 13,54 persen ke Rp109 per saham.

Dengan ini, saham DEWA sudah naik selama 4 hari beruntun, menorehkan kenaikan 32,93 persen dalam sepekan.
Menurut pelaku pasar, saat ini sejumlah katalis positif menjadi pendorong pergerakan saham DEWA, termasuk potensi turnaround di tengah pinjaman sindikasi Rp2,6 triliun dari sejumlah bank, yang akan digunakan untuk membeli aset baru demi mendukung rencana ekspansi.

Teranyar, manajemen DEWA menyatakan kepada BEI, dalam surat pada Senin (21/10/2024), pihaknya tidak mengetahui informasi atau fakta material yang dapat mempengaruhi nilai saham perusahaan atau keputusan investasi, sebagaimana diatur oleh Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 31/POJK.04/2015 terkait keterbukaan informasi.
Selain itu, perusahaan belum memiliki rencana tindakan korporasi dalam waktu dekat.

Namun, kata manajemen, DEWA berencana untuk melakukan konversi utang kepada PT Madhani Talatah Nusantara (MTN) dan PT Andehesti Tungkas Pratama (ATP) melalui mekanisme Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau private placement pada waktu yang tepat, dengan tetap memperhatikan regulasi yang berlaku.
Sementara itu, kata manajemen, pemegang saham utama DEWA, yaitu Zurich Assets International Ltd. dan Goldwave Capital Ltd., juga belum memiliki rencana aksi korporasi terkait kepemilikan saham mereka di perusahaan.
Saham emiten tambang emas PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) turut bertenaga, mendaki 9,88 persen ke Rp378 persen.
Praktis, saham BRMS sudah meningkat 31,25 persen dalam sepekan dan melonjak 94,85 persen dalam sebulan belakangan di tengah harga emas dunia yang kembali menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa (all-time high/ATH).
Harga emas masih berada di sekitar rekor tertingginya pada Selasa (22/10/2024), kendati sempat terkoreksi tipis seiring penguatan dolar Amerika Serikat (AS) dan imbal hasil obligasi.
Logam mulia ini tetap mendapat dorongan dari penurunan suku bunga serta minat investor terhadap aset aman di tengah konflik di Timur Tengah dan menjelang pemilihan presiden (pilpres) AS.
Berdasarkan data pasar, pukul 16.17 WIB, emas spot (XAU/USD) tumbuh 0,56 persen ke USD2.735 per troy ons.
Logam mulai tersebut ditutup turun 0,08 persen pada Senin, setelah menembus rekor tertinggi pada intraday hari tersebut di angka USD2.740,60 per troy ons.
Sejak awal 2024 (YtD), harga emas dunia naik setinggi 32,61 persen.
Demikian pula, saham induk BRMS, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) terangkat 2,17 persen.
Saham emiten batu bara yang dikendalikan Grup Bakrie dan Grup Salim ini naik 15,57 persen dalam sebulan.
Pengamat pasar modal Michael Yeoh menilai, selain dari sentimen melesatnya harga emas, BRMS—dan juga sektor tambang secara umum—mendapat katalis dari stimulus yang dikeluarkan pemerintah China untuk mendongkrak ekonomi terbesar kedua dunia tersebut.
“Investor berasumsi bahwa katalis ini akan meningkatkan permintaan dari China. Seperti yang kita ketahui, Indonesia memiliki porsi ekspor komoditas terbesar ke China,” ujar Michael saat dihubungi IDXChannel.com, Selasa (1/10/2024) lalu.
Sementara itu, kata Yeoh, selain didukung oleh katalis yang dapat mendorong kenaikan harga komoditas, BUMI juga berencana melakukan aksi korporasi demi memperbaiki posisi keuangan perseroan.
“Yang di mana jika ini terjadi [kuasi reorganisasi], ada potensi BUMI bisa memberikan dividen di tahun depan,” ujarnya.
Per definisi, kuasi reorganisasi adalah prosedur akuntansi untuk merestrukturisasi ekuitas dengan mengeliminasi saldo laba negatif.
Direktur dan Sekretaris Perusahaan BUMI Dileep Srivastava menanggapi pertanyaan terkait kelanjutan kuasi reorganisasi—yang sempat tertunda di tengah tahun ini—dengan mengatakan, pada 1 Oktober 2024, "Mari kita tunggu laporan keuangan FY24 [tahun fiskal 2024] yang diaudit. Setelah itu, kita akan melihat apakah kami memenuhi kriteria OJK [soal kuasi reorganisasi]."
Saham ENRG dan VKTR Grup Bakrie juga masing-masing mendaki 6,67 persen dan 0,61 persen. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.
作者:22/10/2024 16:26 WIB,文章来源Idxchannel,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。
FOLLOWME 交易社区网址: followme.asia
加载失败()