
IDXChannel – Saham PT Astra International Tbk (ASII) lesu seiring perusahaan merilis kinerja keuangan terbaru, mengindikasikan investor kurang mengapresiasi performa konglomerat otomotif hingga pertambangan tersebut.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham ASII ditutup turun 1,92 persen ke Rp5.100 per saham pada Kamis (31/10/2024).

Dengan ini, saham ASII melorot 3,32 persen dalam sepekan dan minus 2,86 persen dalam sebulan.
Sepanjang 2024 (YtD), saham tersebut tergerus 9,73 persen.

Sebelumnya, ASII mengantongi laba bersih sebesar Rp25,84 triliun hingga kuartal III-2024. Capaian ini naik tipis 0,63 persen secara tahunan (YoY) dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp25,69 triliun.
Sementara, laba bersih grup, tidak termasuk penyesuaian nilai wajar atas investasi di PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan Hermina mencapai Rp26,18 triliun, atau 0,44 persen lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Pada periode ini, pendapatan ASII tercatat sebesar Rp246,3 triliun, meningkat 2 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp240,91 triliun.
“Kinerja Grup sepanjang sembilan bulan pertama 2024 memperlihatkan resiliensi portofolio bisnis kami yang terdiversifikasi dengan baik,” kata Presiden Direktur ASII, Djony Bunarto Tjondro dalam keterangan resminya pada Rabu (30/10/2024).
Djony menjelaskan, laba bersih divisi otomotif perseroan menurun 7 persen menjadi Rp8,5 triliun, terutama disebabkan oleh dampak penjualan mobil yang lebih rendah di tengah pelemahan pasar mobil nasional, yang mengimbangi peningkatan kontribusi bisnis sepeda motor.
“Meskipun pasar mobil masih relatif lemah, namun kami memperkirakan grup dapat mempertahankan kinerja yang kuat hingga akhir tahun ini,” ujar Djony.
Sementara itu, laba bersih divisi jasa keuangan grup meningkat 6 persen menjadi Rp6,2 triliun pada sembilan bulan pertama 2024. Kenaikan itu terutama oleh peningkatan kontribusi dari bisnis pembiayaan konsumen dengan portofolio pembiayaan yang meningkat.
Pada divisi alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi, laba bersih meningkat 1 persen menjadi Rp9,6 triliun, didukung oleh peningkatan kinerja pada bisnis kontraktor penambangan dan pertambangan emas yang mengimbangi penurunan penjualan alat berat dan pertambangan batu bara.
Di sisi lain, laba bersih divisi agribisnis perseroan tercatat stabil sebesar Rp638 miliar pada sembilan bulan pertama 2024, didukung oleh harga jual minyak kelapa sawit (CPO) yang lebih tinggi, meskipun terdapat penurunan volume penjualan CPO dan produk turunannya.
Serta divisi infrastruktur dan logistik melaporkan peningkatan laba bersih sebesar 27 persen menjadi Rp972 miliar hingga kuartal III ini.
Selanjutnya, divisi teknologi informasi yang dijalankan oleh PT Astra Graphia Tbk (ASGR), mencatatkan peningkatan laba bersih 21 persen menjadi Rp116 miliar, terutama disebabkan oleh marjin usaha yang lebih baik.
Juga, divisi properti melaporkan peningkatan laba bersih sebesar 42 persen menjadi Rp162 miliar, disebabkan kenaikan tingkat hunian di Menara Astra dan peningkatan pendapatan dari bisnis residensial.
“Kami tetap yakin terhadap potensi ekonomi Indonesia dan akan terus menjajaki peluang baru untuk semakin memperkuat portofolio grup, selaras dengan pertumbuhan jangka panjang Indonesia,” kata Djony.
Stockbit Sekuritas menilai, pada Rabu (30/10), kinerja laba bersih teranyar Astra melampaui ekspektasi karena mencapai 84 persen dari estimasi tahun fiskal 2024 (FY24F) konsensus.
“Dengan kinerja yang melampaui ekspektasi ini, kami memperkirakan bahwa konsensus akan meningkatkan estimasi laba bersih ASII pada FY24F, terutama pada segmen UNTR,” kata analis Stockbit. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.
作者:31/10/2024 16:15 WIB,文章来源Idxchannel,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。
FOLLOWME 交易社区网址: followme.asia
加载失败()