Prospek Emiten Batu Bara di Tengah Risiko Geopolitik, Saham Ini Jadi Favorit

avatar
· 阅读量 39
Prospek Emiten Batu Bara di Tengah Risiko Geopolitik, Saham Ini Jadi Favorit
Prospek Emiten Batu Bara di Tengah Risiko Geopolitik, Saham Ini Jadi Favorit. (Foto: Freepik)

IDXChannel - Harga batu bara diperkirakan bergerak lebih tinggi dari proyeksi sebelumnya, seiring ketegangan geopolitik yang terus berlangsung di Timur Tengah dan Eropa Timur.

Riset CGS International Sekuritas Indonesia (CGSI) memperkirakan harga batu bara akan bertahan di level tinggi, meski masih dalam tren penurunan.

Baca Juga:
Prospek Emiten Batu Bara di Tengah Risiko Geopolitik, Saham Ini Jadi Favorit Dibuka Sehari, BEI Kembali Suspensi Saham GPSO-JIHD

CGSI menaikkan asumsi harga batu bara menjadi USD135 per ton untuk tahun fiskal 2024 (FY24F) dan USD110 per ton untuk FY25F, naik masing-masing 35 persen dan 47 persen dari estimasi sebelumnya.

Meski ketergantungan Uni Eropa pada gas Rusia menurun, gas Rusia masih menyumbang sekitar 18 persen dari impor gas di kawasan tersebut, menurut data Komisi Eropa.

Baca Juga:
Prospek Emiten Batu Bara di Tengah Risiko Geopolitik, Saham Ini Jadi Favorit MNC Digital (MSIN) Catat Laba Bersih Rp356 Miliar hingga Kuartal III-2024

Ketegangan geopolitik juga meningkatkan korelasi harga antara gas dan batu bara, di mana spread harga yang tinggi memperlihatkan tren ini.

Namun, CGSI menilai, faktor non-geopolitik tetap menjadi risiko, di tengah tren penurunan laba bersih.

Baca Juga:
Prospek Emiten Batu Bara di Tengah Risiko Geopolitik, Saham Ini Jadi Favorit Saham ADRO Jadi Idola saat Investor Tergiur Dividend Yield Jumbo

Produksi batu bara domestik China yang pulih setelah masalah keamanan di paruh pertama 2024 (1H24) berpotensi mengurangi permintaan impor batu bara.

Di sisi lain, produksi batu bara Indonesia diperkirakan tetap tinggi, melampaui 900 juta ton per tahun untuk FY24F-FY26F, lebih besar dari capaian tertinggi pada 2023 yang mencapai 770 juta ton.

Hal ini membuat CGSI memperkirakan penurunan harga batu bara sebesar 19 persen yoy di FY25F dan penurunan laba bersih sektor tersebut sebesar 18 persen yoy.

Dengan valuasi saat ini, CGSI memperbarui rekomendasinya untuk sektor batu bara dari underweight menjadi netral.

CGSI mengungkapkan, emiten batu bara di bawah cakupannya masih menawarkan dividend yield (imbal hasil) untuk proyeksi tahun fiskal 2025 (FY25F) yang menarik di kisaran 7-10 persen, mendekati rata-rata historis sebesar 4-13 persen.

Terdapat potensi tambahan yield dividen 4,4-9,6 poin persentase, didukung oleh kuatnya arus kas bebas (FCF) dan rasio kas terhadap kapitalisasi pasar yang mencapai 16-53 persen.

Dalam preferensi saham, CGSI memilih UNTR sebagai pilihan utama (top pick) berkat arus kas yang kuat dari segmen alat berat dan kontrak tambangnya yang menjamin stabilitas dividen.

Posisi kedua ditempati oleh ITMG dengan yield dividen tertinggi meskipun laba fluktuatif, diikuti oleh ADRO yang diperkirakan mendapat manfaat dari rencana pelepasan (spin-off) anak usaha, PT Adaro Andalan Indonesia (AAI).

Sebaliknya, CGSI memberikan rekomendasi 'reduce' (pemangkasan posisi) pada ADMR (karena prospek batu bara kokas yang negatif) dan PTBA (karena ekspektasi perubahan regulasi yang dipandang terlalu optimistis).

CGSI menambahkan, eskalasi konflik geopolitik dan gangguan pasokan gas global dapat menjadi katalis positif bagi harga batu bara dan gas.

Sementara itu, risiko negatif berasal dari de-eskalasi konflik, pertumbuhan energi terbarukan, serta memburuknya kondisi kelebihan pasokan (oversupply). (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。

FOLLOWME 交易社区网址: followme.asia

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest