Rupiah Indonesia Mendekati Level 16.000 Lagi per Dolar AS, Tunggu Dorongan dari Data IMP AS

avatar
· 阅读量 32
  • Pasangan mata uang USD/IDR bergerak dalam kisaran perdagangan antara 15.800-16.000.
  • Pasokan Uang Beredar (M2) Indonesia untuk bulan Oktober tumbuh sebesar 6,7% (yoy).
  • Serangkaian data IMP Pendahuluan S&P Global AS akan dicermati menjelang akhir pekan.

Rupiah Indonesia (IDR) masih berkutat di sekitar level 15.932 melawan penguatan Dolar AS pada saat berita ini ditulis. Pasangan mata uang USD/IDR berada dalam rentang perdagangan 15.800-16.000 sejak Kamis pekan lalu, untuk menentukan arah selanjutnya, pasangan mata uang ini harus menembus di atas atau di bawah kisaran tersebut.

Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa data Pasokan Uang Beredar (M2) untuk bulan Oktober tercatat sebesar Rp9.078,6 triliun atau tumbuh sebesar 6,7% (yoy), di bawah pertumbuhan pada sebelumnya yang berada di 7,2% (yoy). Kemarin BI juga melaporkan bahwa defisit Neraca Transaksi Berjalan untuk Kuartal 3, berkurang ke USD 2,2 Miliar, lebih rendah dari defisit pada Kuartal 2 yang tercatat di USD 3,02 Miliar. Data yang beragam dari Indonesia ini tampaknya tidak banyak mendukung pergerakan Rupiah dalam menghadapi Dolar yang perkasa.

BI telah memutuskan pada hari Rabu untuk mempertahankan tingkat suku bunga sebesar 6%, deposit facility di level 5,25% dan lending facility di level 6,75%, sesuai dengan yang telah diprakirakan. Para analis melihat bahwa BI tidak banyak memiliki peluang untuk memangkas suku bunga dan mungkin menundanya lebih lama. Bank sentral Indonesia ini akan berhati-hati untuk menentukan langkahnya di tengah ketegangan geopolitik dan prospek kebijakan protektif yang akan dilakukan oleh pemerintahan baru Donald Trump. Karena hal ini, The Fed diharapkan akan menunda penurunan suku bunga sehingga memicu para investor untuk beralih ke aset-aset safe haven seperti Dolar AS.

Menurut Bloomberg, beberapa analis berpendapat bahwa BI masih memungkinkan untuk memangkas suku bunga pada Desember 2024, namun sebagian besar analis mengharapkan BI akan melakukannya di tahun 2025. Sementara itu, menurut alat CME FedWatch, peluang The Fed untuk melakukan pemangkasan di bulan Desember 2024 turun ke 59,4% dari peluang sepekan lalu yang terlihat sebesar 72,2%.

Amerika Serikat (AS), data ketenagakerjaan yang dirilis semalam, menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja di negara Paman Sam ini masih kuat. Klaim Tunjangan Pengangguran Awal untuk pekan yang berakhir pada tanggal 15 November turun ke 213.000, lebih rendah dari 219.000 (direvisi dari 217.000) pada pekan sebelumnya dan berada di bawah prakiraan 220.000. Data yang optimis ini telah membuat Dolar AS mempertahankan kekuatannya, dengan Indeks Dolar AS (DXY) kembali naik ke sekitar level 107.

Selanjutnya, malam ini, para pedagang akan menunggu serangkaian data Indeks Manajer Pembelian (IMP) Pendahuluan S&P Global AS untuk bulan November. Jika data menunjukkan angka di atas 50, maka hal ini dapat diartikan bahwa ekonomi AS secara umum berkembang, dan positif bagi Dolar AS, sehingga berpotensi menekan Rupiah Indonesia lebih jauh. Namun, jika angkanya di bawah 50, ada kemungkinan USD tertekan, memberikan kesempatan bagi IDR untuk mengoreksi pelemahannya.
 

Bagikan: Pasokan berita

风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。

FOLLOWME 交易社区网址: followme.asia

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest