USD/IDR Masih Bullish di 16.215 setelah Penjualan Ritel Indonesia Bulan November Melemah ke 0,9%

avatar
· 阅读量 37
  • Pasangan mata uang USD/IDR bergerak di level 16.215 sejauh ini.
  • Penjualan Ritel Indonesia bulan November tumbuh lebih lemah sebesar 0,9% (YoY).
  • NFP akan menjadi perhatian utama malam ini, pasar mengharapkan pelemahan ke 160 Ribu.

Rupiah Indonesia (IDR) masih melemah terhadap Dolar AS (USD) yang bullish. Pasangan mata uang USD/IDR kini tercatat di 16.215 yang terus bergerak dalam rentang kisaran terbatas di antara 16.250-16.180. Sementara itu Dolar AS, yang diukur oleh DXY telah bergerak di atas level 109 sejauh ini, dekat puncak dua tahun.

Bank Indonesia melaporkan pagi ini di sesi Asia bahwa Penjualan Ritel di Indonesia pada bulan November tumbuh sebesar 0,9% tahun-ke-tahun (YoY) di bawah angka pada bulan sebelumnya sebesar 1,5%. Sementara itu, angka bulan-ke-bulan (MoM) mengalami kontraksi ke 0,4%, lebih dalam dari kontraksi 0,01% pada bulan sebelumnya. Menurut BI, pertumbuhan secara tahunan dipengaruhi oleh Kelompok Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, Suku Cadang dan Aksesori, serta Makanan, Minuman, dan Tembakau. Data ini dapat menekan Rupiah Indonesia terhadap Dolar AS, karena mata uang Paman Sam ini didukung oleh data-data AS yang cenderung kuat.

Semalam beberapa pejabat Federal Reserve memberikan pernyataan terhadap suku bunga. Penurunan akan bertahan dan bergantung pada data, catat Presiden The Fed Kansas Jeffrey Schmid, meskipun inflasi menuju target, pertumbuhan ekonomi menunjukkan momentum, dan pasar kerja tetap sehat walau melemah. 

Presiden The Fed Boston Susan Collins juga menyuarakan hal yang senada, untuk prospek saat ini diperlukan pendekatan secara bertahap dan membutuhkan sabar untuk menurunkan suku bunga.

Potensi tarif dari pemerintahan Donald Trump yang akan datang telah memicu kekhawatiran terhadap inflasi dan meningkatkan ekspektasi bahwa bank sentral AS akan mengambil jalur penurunan suku bunga yang lebih lambat tahun ini, sehingga mendukung Dolar AS (USD). 

Penambahan pekerjaan AS diprakirakan akan sedikit mereda pada bulan Desember, sementara pertumbuhan upah diprakirakan tetap datar dan bahkan mereda dalam angka bulanan. Kenaikan dalam pertumbuhan upah dan pekerjaan dapat menyebabkan kekacauan lebih lanjut pada harapan penurunan suku bunga pasar luas yang mengarah ke tahun 2025, karena upah tinggi menjaga ekspektasi inflasi tetap tinggi. Namun, angka ketenagakerjaan yang kuat berarti Federal Reserve (The Fed) akan memiliki sedikit alasan untuk mengubah suku bunga kebijakan.

Kekhawatiran terhadap inflasi meningkat karena potensi tarif yang dicanangkan Presiden terpilih Donald Trump, yang berpotensi memperlambat penurunan suku bunga AS dan hal ini juga akan mendukung Dolar AS. Meskipun pertumbuhan upah dan pekerjaan diprakirakan akan melambat, angka ketenagakerjaan yang kuat akan membuat Federal Reserve berpikir untuk tidak mengubah kebijakan suku bunga.

Selanjutnya malam ini, para pedagang tentu saja akan mencermati Nonfarm Payrolls (NFP) AS yang akan dirilis pada pukul 13:30 GMT (20:30 WIB). Pasar mengharapkan pertumbukan ke 160 Ribu, lebih rendah dari angka yang tercatat pada bulan sebelumnya di 227 Ribu.
 

Bagikan: Pasokan berita

风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。

FOLLOWME 交易社区网址: followme.asia

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest