Harga Minyak Melemah Satu Persen, Turun Enam Hari Tanpa Henti

avatar
· 阅读量 26
Harga Minyak Melemah Satu Persen, Turun Enam Hari Tanpa Henti
Harga Minyak Melemah Satu Persen, Turun Enam Hari Tanpa Henti. (Foto: Freepik)

IDXChannel - Harga minyak mentah turun untuk hari keenam berturut-turut pada Kamis (23/1/2025), meskipun laporan menunjukkan penurunan cadangan minyak AS pekan lalu.

Berdasarkan data pasar, kontrak berjangka (futures) minyak Brent melemah 1,14 persen ke level USD77,86 per barel. Sementara, minyak WTI merosot 1,50 persen menjadi USD74,27 per barel.

Baca Juga:
Harga Minyak Melemah Satu Persen, Turun Enam Hari Tanpa Henti Empat Emiten Gelar RUPS, KUAS Bagikan Dividen Interim Perdana Hari Ini

Dengan ini, dua futures minyak tersebut turun sejak 16 Januari 2025.

Melansir dari MT Newswires, dalam survei mingguannya, Badan Informasi Energi (EIA) melaporkan bahwa cadangan minyak AS turun sebanyak 1 juta barel pekan lalu. Sementara itu, estimasi konsensus analis yang disurvei oleh Reuters memperkirakan penurunan sebesar 1,6 juta barel.

Baca Juga:
Harga Minyak Melemah Satu Persen, Turun Enam Hari Tanpa Henti Delisting Awal Februari, Siap-Siap Transaksi Waran Abadi Nusantara (PACK-W) Segera Berakhir

Penurunan ini terjadi di tengah penilaian pelaku pasar terhadap dampak kebijakan Donald Trump terhadap permintaan minyak.

Presiden baru AS itu mendeklarasikan keadaan darurat energi nasional pada hari pertama masa jabatannya, berjanji untuk mengisi kembali Cadangan Minyak Strategis dan mendorong pengeboran baru, meskipun produksi minyak AS masih mendekati rekor tertinggi.

Baca Juga:
Harga Minyak Melemah Satu Persen, Turun Enam Hari Tanpa Henti Gandeng SLB, Barito Renewable (BREN) Dorong Percepatan Pengembantan Aset Panas Bumi

Trump juga menarik AS keluar dari Kesepakatan Iklim Paris dan menghentikan pendanaan untuk proyek infrastruktur hijau.

Namun, sebagian besar perhatian pasar tertuju pada kebijakan ekonomi proteksionis Trump serta tekadnya untuk mengganggu arus perdagangan global melalui ancaman tarif pada sekutu AS dan China.

Kebijakan ini diperkirakan memicu pembalasan berupa tarif balasan, yang dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi global.

“Kebijakan Trump tidak akan mendukung pertumbuhan permintaan minyak dalam waktu dekat dan bahkan akan melemahkannya dalam jangka menengah. Pasokan akan mencukupi kecuali perang pecah di Timur Tengah atau Rusia terputus dari pasar,” kata PVM Oil Associates.

“Jurang ini akan stabil ketika efek inflasi dari kebijakan proteksionis dan perang dagang mulai terlihat. Konfrontasi dan permusuhan akan menjadi ciri zaman dalam beberapa tahun mendatang, sementara janji utopia akan berubah menjadi sesuatu yang lebih menyerupai distopia.”

Futures minyak melemah lebih jauh setelah Trump meminta Arab Saudi dan OPEC untuk menurunkan harga, yang mengindikasikan perlunya peningkatan produksi.

Analis firma penasihat energi, Ritterbusch, menilai pesan Trump terkait energi cenderung bearish secara keseluruhan.

“Namun, selama proposal Trump terus dikeluarkan secara cepat, kebingungan atas kebijakannya dapat mencegah penurunan signifikan lebih lanjut,” ujarnya, dikutip Dow Jones Newswires.

Menurut firma tersebut, laporan EIA tentang penurunan cadangan minyak AS selama sembilan minggu berturut-turut cenderung bullish.

“Sementara itu, peningkatan cadangan bensin yang diperkirakan dan penarikan distilat yang lebih besar dari perkiraan “tampaknya memberikan sedikit dukungan.”

Sentimen pasar tetap berhati-hati di tengah ancaman tarif potensial pada China, Kanada, dan Meksiko, serta sanksi tambahan terhadap Rusia.

Selain itu, arus minyak Kanada yang signifikan menuju AS semakin meningkat, mengantisipasi potensi tarif. (Aldo Fernando)

风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。

FOLLOWME 交易社区网址: followme.asia

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest