
IDXChannel - PT United Tractors Tbk (UNTR) menjadi sorotan di tengah volatilitas harga komoditas.
Pasalnya, UNTR menargetkan penjualan 4.600 unit alat berat pada 2025, lebih tinggi dari target tahun 2024 sebanyak 4.300 unit.
Penjualan alat berat berukuran besar tetap menjadi andalan UNTR, dengan target 1.450 unit pada 2024 dan 1.500 unit pada 2025.
Sementara di segmen jasa pertambangan, perseroan melalui PT Pamapersada Nusantara (PAMA) membidik pertumbuhan volume produksi batu bara sebesar 2-3 persen secara tahunan pada 2025.
Untuk segmen emas, perseroan melalui PT Agincourt Resources menarget produksi gabungan dari tambang Martabe dan Sumbawa (SJR) sebesar 240 ribu ons pada 2025, naik tipis dari target 235 ribu ons pada 2024.
Prospek Bisnis
Riset Maybank Sekuritas Indonesia bertajuk United Tractors: Sustained Growth menilai, UNTR masih cukup atraktif dalam diversifikasi bisnis persewaan alat berat, khususnya segmen batubara, hingga emas.
Maybank mengestimasi harga batu bara acuan Newcastle untuk 2024-2025 dapat tumbuh di kisaran USD120-USD135 per ton, dari proyeksi 2024 dengan range USD80-USD100 per ton.
Hasan Barakwan, analis Maybank menilai harga batu bara global berpeluang rebound, menguat menyusul pulihnya permintaan global.
“Perang Rusia-Ukraina masih menjadi faktor utama melonjaknya harga komoditas global, termasuk harga batu bara,” kata Hasan dalam riset yang diterbitkan pada 21 Januari 2025.
Adapun PAMA dinilai masih dominan sebagai kontraktor pihak ketiga terbesar di Indonesia dengan pangsa pasar sebesar 17 persen. PAMA berpeluang mencatat pertumbuhan volume produksi batu bara sebesar 2-3 persen secara tahunan pada 2025.
Sementara ekspansi produksi emas yang dipacu oleh upgrade fasilitas tailings storage facility (TSF) di tambang Martabe juga dipandang dapat memacu produksi tambang Sumbawa. Untuk segmen alat berat, UNTR dengan merek Komatsu diramal dapat mencatatkan pertumbuhan penjualan.
Target Saham
Analis masih mempertahankan rating BUY terhadap UNTR, dengan target harga (TP) berbasis Discounted Cash Flow (DCF) sebesar Rp31.500.
Hingga Jumat (24/1/2025) pukul 10:01 WIB, saham UNTR naik 0,79 persen ke Rp25.650. Transaksi-net mencapai Rp6,20 miliar
“Rekomendasi ini didukung oleh diversifikasi bisnis UNTR yang solid, strategi alokasi modal, dan posisi keuangan,” tutur Hasan.
Diversifikasi bisnis UNTR ke segmen emas menjadi penopang terhadap volatilitas harga batu bara, yang sebelumnya menjadi kontributor utama pendapatan.
Namun, UNTR tetap menghadapi risiko dari penurunan harga komoditas yang dapat menekan margin. Selain itu, inovasi teknologi oleh perusahaan tambang untuk memperpanjang masa pakai alat berat juga menjadi tantangan tersendiri.
“Potensi peningkatan tarif kontrak pertambangan, diversifikasi ke sektor non-batu bara, dan pertumbuhan volume kontrak menjadi faktor yang dapat mendorong kinerja perusahaan ke depan,” kata Hasan.
(DESI ANGRIANI)
作者:24/01/2025 11:01 WIB,文章来源Idxchannel,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。
FOLLOWME 交易社区网址: followme.asia
加载失败()