
IDXChannel - Emiten produk makanan dan minuman, PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY) atau Cimory akan menghadapi babak baru dalam operasional bisnis.
Hal ini setelah kebijakan cukai untuk minuman berpemanis dalam kemasan berlaku mulai semester kedua 2025. Rencana pemerintah ini mencakup dua pendekatan tarif.
Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR mengusulkan tarif cukai sebesar 2,5 persen, yang secara bertahap meningkat hingga 20 persen.
Sementara itu, pemerintah menyarankan tarif tetap sebesar Rp1.500 per liter untuk minuman berpemanis seperti soft drink, teh botol, dan minuman energi, serta Rp2.500 per liter untuk konsentrat atau sirup.
Riset Sucor Securitas bertajuk Cisarua Mountain Dairy-Limited Sugar Tax Impact; Promising 2025 Outlook, mencatat masih terdapat ketidakpastian dalam penerapan kebijakan ini.
"CMRY menegaskan bahwa cukai gula ini belum difinalisasi, dan masih belum jelas apakah produk susu akan termasuk dalam kategori tersebut," tulis Analis Sucor Sekuritas, Clara Nathania, dalam riset yang diterbitkan pada 21 Januari 2025.
Dampak Cukai yang Terbatas pada CMRY
Dalam skenario terburuk sekalipun, dampak kebijakan ini terhadap CMRY diperkirakan akan minimal. Sucor Securitas mengestimasi harga jual rata-rata (ASP) produk Cimory hanya akan meningkat sebesar 2,5 persen, atau setara Rp200-625 per produk.
Angka ini dinilai tidak signifikan bagi pasar utama CMRY yang berasal dari segmen premium dan kelas menengah atas. Selain itu, produk-produk Cimory memiliki daya tahan harga lama.
Clara mencermati sebagian besar produk Cimory tidak mengalami penyesuaian harga selama 4-5 tahun terakhir. “Kecuali produk susu UHT yang telah dua kali mengalami penyesuaian sejak 2020,” ujar dia.
Di tengah ketidakpastian regulasi, manajemen CMRY mempersiapkan langkah strategis untuk memperkuat posisi pasar pada 2025.
Setelah meluncurkan yogurt stick di saluran modern trade (MT) tahun lalu, produk ini akan diperkenalkan di saluran general trade (GT) yang diklaim dengan harga lebih terjangkau.
Di segmen konsumer, CMRY juga akan merilis varian baru sosis siap saji (RTE) untuk saluran GT, melanjutkan kinerja positif produk tersebut di MT dan minimarket.
Menurut Clara, strategi bundling produk, seperti menggabungkan sosis siap saji dengan susu UHT dapat meningkatkan produktivitas dan daya tarik pasar.
Prospek Bisnis
Catatan Sucor menunjukkan kinerja CMRY pada 2024 berjalan masih sesuai ekspektasi. Perusahaan ini memproyeksikan pertumbuhan pendapatan sebesar 10-20 persen secara tahunan (yoy) dengan margin laba kotor (GPM) di kisaran 42-44 persen.
Sucor memproyeksikan laba bersih CMRY pada 2024 mencapai Rp1,5 triliun, naik 18,6 persen secara tahunan. Sementara pada 2025, laba bersih diperkirakan meningkat 19,0 persen yoy menjadi Rp1,8 triliun.
“Didorong oleh volume penjualan yang lebih kuat dan perbaikan margin dari normalisasi biaya input. Pendapatan diproyeksikan mencapai Rp10,4 triliun (+16,1 persen yoy) dengan GPM 43,2 perse,” tuturnya.
Target Saham
Dengan proyeksi tersebut, Sucor Securitas merekomendasikan BUY untuk saham CMRY dengan target harga (TP) Rp6.500 per saham.
Clara mencatat target ini mencerminkan 29,4 kali rasio price-to-earnings (P/E) untuk tahun fiskal 2025, dengan asumsi cost of equity sebesar 12,0 persen, dan tingkat pertumbuhan 5 persen.
Keunggulan CMRY dibandingkan pesaingnya, ujar Clara, terletak pada pertumbuhan laba yang superior, didukung oleh ekuitas merek yang kuat, inovasi produk, dan peluang ekspansi pasar yang luas.
“Kami yakin valuasi premium CMRY atas pesaingnya akan tetap berkelanjutan, mengingat prospek pertumbuhan laba yang unggul didukung oleh ekuitas merek yang kuat, penawaran produk yang inovatif, dan peluang ekspansi pasar yang luas,” katanya.
(DESI ANGRIANI)
作者:28/01/2025 15:29 WIB,文章来源Idxchannel,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。
FOLLOWME 交易社区网址: followme.asia
加载失败()