- Pasangan mata uang USD/IDR memantul ke wilayah di dekat 16.300 setelah melemah pada perdagangan kemarin.
- Rencana pemberlakuan tarif yang semakin meluas dari Presiden AS Donald Trump mendominasi pergerakan Dolar AS.
- Indeks Manajer Pembelian Manufaktur AS akan dicermati malam ini di sesi Amerika Utara.
Setelah menyentuh level 16.250 dan ditutup di 16.260 pada hari Kamis, Rupiah Indonesia (IDR) terlihat memantul ke 16.300 per Dolar AS (USD) dalam perdagangan sesi Asia pada hari Jumat. Pasangan mata uang USD/IDR melemah pada perdagangan sebelumnya karena kekhawatiran akan rencana tarif dan kebijakan proteksionis Presiden AS Donald Trump yang dapat memicu inflasi dan berdampak negatif pada belanja konsumen.
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan rencana untuk memberlakukan tarif pada beberapa sektor, termasuk kayu, mobil, semikonduktor, dan farmasi, dalam waktu sebulan ke depan atau lebih cepat. Rencana ini bertujuan untuk memperkecil defisit perdagangan AS, meningkatkan manufaktur dalam negeri, dan mencapai tujuan kebijakan lainnya.
Di sisi lain, para pejabat Federal Reserve tetap berhati-hati terhadap kemungkinan pemotongan suku bunga di masa depan, mengingat inflasi yang tinggi dan ketidakpastian atas kebijakan Presiden Trump. Alberto Musalem, Presiden The Fed St. Louis, menyatakan pada hari Kamis bahwa meningkatnya ekspektasi inflasi yang digabungkan dengan risiko stagflasi yang persisten dapat menciptakan dua tantangan besar bagi ekonomi AS.
Kemudian, pasangan mata uang USD/IDR melemah karena Dolar AS tertekan setelah data Klaim Tunjangan Pengangguran Awal AS untuk minggu yang berakhir pada tanggal 14 Februari menunjukkan peningkatan menjadi 219.000, melampaui ekspektasi pasar yang sebesar 215.000. Sementara itu, Klaim Tunjangan Pengangguran Lanjutan juga mengalami peningkatan tipis menjadi 1,869 juta, yang sedikit di bawah prakiraan sebesar 1,87 juta.
Nanti malam di sesi Amerika Utara, para pedagang akan mencermati rilis data Indeks Manajer Pembelian (IMP) Manufaktur Pendahuluan AS dari S&P Global di bulan Februari untuk memperoleh wawasan baru terkait kondisi ekonomi Amerika Serikat (AS). Agenda ekonomi AS pada hari Jumat juga mencakup data Penjualan Rumah Lama dan revisi Indeks Sentimen Konsumen Michigan. Data-data ini, ditambah dengan pidato dari beberapa anggota FOMC, diharapkan akan meningkatkan permintaan terhadap Dolar AS dan berpotensi memengaruhi pergerakan pasangan mata uang USD/IDR lebih lanjut.
Indikator Ekonomi
IMP Manufaktur S&P Global
Indeks Manajer Pembelian (IMP) Manufaktur S&P Global, yang dirilis setiap bulan, merupakan indikator utama yang mengukur aktivitas bisnis di sektor manufaktur AS. Data tersebut diperoleh dari survei terhadap eksekutif senior di perusahaan swasta dari sektor manufaktur. Respons survei mencerminkan perubahan, jika ada, pada bulan ini dibandingkan bulan sebelumnya dan dapat mengantisipasi perubahan tren dalam rangkaian data resmi seperti Produk Domestik Bruto (PDB), produksi industri, lapangan kerja, dan inflasi. Angka di atas 50 menunjukkan bahwa ekonomi manufaktur secara umum berkembang, yang merupakan tanda bullish bagi Dolar AS (USD). Sementara itu, angka di bawah 50 menandakan bahwa aktivitas di sektor manufaktur secara umum menurun, yang dipandang sebagai bearish bagi USD.
Baca lebih lanjutRilis berikutnya Jum Feb 21, 2025 14.45 (Pendahuluan)
Frekuensi: Bulanan
Konsensus: 51.5
Sebelumnya: 51.2
Sumber: S&P Global
作者:Tim FXStreet,文章来源FXStreet_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。
FOLLOWME 交易社区网址: followme.asia
加载失败()