Pasardana.id - Komisi VI DPR RI menggelar Rapat Kerja bersama Menteri Perdagangan, Budi Santoso dan Direktur Utama Perum Bulog, Novi Helmy Prasetya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (3/3) kemarin.
Dalam rapat tersebut, Wakil Ketua Komisi VI, Anggia Erma Rini, mengingatkan pemerintah untuk mengambil langkah konkret dalam mengantisipasi potensi lonjakan harga barang kebutuhan pokok selama Ramadhan dan Idul Fitri 2025.
Seperti siklus tahunan yang tidak bisa dihentikan begitu saja, Anggia bilang, kenaikan harga menjelang Ramadan dan Lebaran itu selalu ada.
Karena itu, dibutuhkan kebijakan stabilisasi harga yang efektif agar tidak membebani masyarakat, terutama kelompok ekonomi menengah ke bawah yang saat ini tengah menghadapi tantangan besar akibat meningkatnya angka pemutusan hubungan kerja (PHK) dan efisiensi di berbagai sektor.
"Pemerintah harus memiliki strategi matang untuk menjaga stabilitas harga, ketersediaan pasokan, serta kelancaran distribusi barang kebutuhan pokok di seluruh Indonesia," ujar Anggia.
Ditekankan dia, bahwa masyarakat harus dapat merayakan Ramadan dan Idul Fitri dengan tenang, tanpa terbebani lonjakan harga yang tajam.
Oleh karena itu, Kementerian Perdagangan (Kemendag) perlu bersinergi dengan Perum Bulog guna memastikan distribusi yang lancar, mencegah spekulasi harga, serta menjaga ketahanan pangan nasional, terutama beras sebagai kebutuhan pokok utama masyarakat.
Dirinya pun mengajak seluruh pihak, baik pemerintah, sektor swasta, maupun masyarakat, untuk bekerja sama dalam menjaga stabilitas harga menjelang Ramadan dan Idul Fitri 2025.
"Masyarakat saat ini berada dalam kondisi sulit, dan ini menjadi tantangan besar bagi kita semua. Semua pihak harus bersatu demi kepentingan rakyat agar Idul Fitri dapat dirayakan dengan penuh kebahagiaan tanpa beban akibat kenaikan harga yang tidak terkendali," tandasnya.
加载失败()