Pasardana.id - Tim riset Bank Mandiri memperkirakan, kinerja industri jasa keuangan, khususnya perbankan, akan stabil pada tahun 2025.
Diperkiraan, pertumbuhan kredit tahun ini sebesar 10,47% (vs 10,39% pada 2024).
"Sementara dana pihak ketiga (DPK) akan tumbuh sebesar 6,13% (vs 4,48% pada 2024)," bunyi riset Bank Mandiri, Jumat (7/3/2025).
Diketahui, Survei Orientasi Bisnis Perbankan OJK triwulan I-2025 menunjukkan, bahwa para responden optimis bahwa kinerja perbankan akan semakin baik.
Optimisme tersebut didorong oleh ekspektasi terhadap stabilitas kondisi makroekonomi, serta berlanjutnya peningkatan intermediasi dibarengi dengan kemampuan perbankan dalam mengelola risiko yang dihadapi, meskipun berada di tengah kondisi makroekonomi global yang kurang kondusif.
Pada Januari 2025, pertumbuhan kredit melanjutkan pertumbuhan double digit sebesar 10,27% yoy (vs Desember 2024: 10,39% yoy) menjadi Rp7.782 triliun.
Berdasarkan jenis penggunaan, kredit Investasi tumbuh tertinggi (13,22% yoy), diikuti oleh kredit konsumsi (10,37% yoy) dan kredit modal kerja (8,40% yoy).
Ditinjau dari kepemilikan, bank BUMN menjadi pendorong utama pertumbuhan kredit, yaitu sebesar 10,98% yoy.
Sementara Rasio Alat Likuid/Non-Core Deposit (AL/NCD) dan Alat Likuid/Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) masing-masing sebesar 114,86% dan 26,03%, masih di atas threshold masing-masing sebesar 50% dan 10%.
Adapun Liquidity Coverage Ratio (LCR) berada di level 211,20%.
Secara umum, tingkat profitabilitas bank (ROA) sebesar 2,34% (vs. Desember 2024: 2,69%), menunjukkan kinerja industri perbankan tetap resilien dan stabil.
加载失败()