
IDXChannel - Nilai tukar rupiah diproyeksi masih bergejolak seiring dengan dinamika kebijakan Amerika Serikat (AS).
Di mana kebijakan tarif impor AS dan potensi perang dagang membuat rupiah terdepresiasi sejak awal 2025.
"Yang berkaitan dengan rupiah, kami melihat memang rupiah di tahun ini mungkin pergerakannya akan sama dibandingkan dengan tahun lalu, bahwa tantangannya masih akan sangat didominasi oleh faktor eksternal," ujar Chief Economist Permata Bank dalam Permata Bank Public Expose 2025 di Jakarta, Jumat (7/3/2025).
Meski demikian, kewajiban Devisa Hasil Ekspor (DHE) dapat menyelamatkan rupiah lantaran meningkatnya pasokan valuta asing dalam negeri.
"Namun kebijakan dalam negeri dan juga bagaimana upaya-upaya untuk meningkatkan, apa namanya, dari sisi nilai tambah ekspor melalui program prioritas pemerintah juga, melalui program digitalisasi, ini diharapkan akan bisa meningkatkan suplai valas dalam negeri," tutur dia.
Josua tidak memungkiri adanya risiko jangka pendek dari implementasi kebijakan DHE. Jika kebijakan tersebut berhasil menarik devisa sesuai target pemerintah, yakni USD60-USD80 miliar maka berpotensi mengangkat rupiah.
"Sehingga diharapkan, meskipun memang kami belum bisa melihat jangka pendek, mungkin masih akan berisiko ya, tapi itu subjek itu lagi bagaimana perkembangan dari sisi kebijakan DHE," kata dia.
Sebelumnya, Permata Institute for Economic Research (PIER) memproyeksikan, perekonomian Indonesia tetap solid dengan pertumbuhan di atas 5 persen pada 2025.
Stabilitas nilai tukar rupiah, efektivitas kebijakan pemerintah, serta peningkatan investasi domestik akan menjadi faktor kunci dalam menopang pertumbuhan ekonomi tersebut.
(DESI ANGRIANI)
作者:07/03/2025 13:51 WIB,文章来源Idxchannel,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。
FOLLOWME 交易社区网址: followme.asia
加载失败()