
IDXChannel – Harga minyak sawit mentah (CPO) turun tajam pada Senin (10/3/2025), membalikkan kenaikan dalam tiga hari sebelumnya. Pelemahan ini terjadi karena aksi ambil untung setelah harga mencapai level tertinggi dua pekan pada pekan lalu.
Menurut data pasar, hingga pukul 16.14 WIB, kontrak berjangka (futures) CPO di Bursa Malaysia Derivatives merosot 2,42 persen ke level MYR4.514 per ton.

Selain soal aksi ambil untung, kekhawatiran terhadap ketegangan perdagangan global meningkat setelah China berencana mengenakan tarif impor pada minyak lobak dan bungkil lobak asal Kanada.
Berdasarkan data bulanan dari Malaysian Palm Oil Board, ekspor minyak sawit Malaysia pada Februari turun 16,27 persen dibanding bulan sebelumnya, menyentuh level terendah dalam empat tahun di angka 1 juta ton.

Namun, mengutip Trading Economics, penurunan lebih lanjut tertahan oleh data industri yang menunjukkan stok minyak sawit akhir Februari menyusut 4,31 persen menjadi 1,51 juta ton, penurunan bulanan kelima berturut-turut sekaligus level terendah sejak April 2023.
Produksi minyak sawit Malaysia pada Februari juga turun 4,16 persen menjadi 1,19 juta ton, level terendah dalam tiga tahun, akibat banjir yang mengganggu output. Sementara itu, seorang pejabat tinggi mengungkapkan adanya serangan hama di perkebunan sawit di dua negara bagian Malaysia.

Di India, pembeli minyak sawit terbesar dunia, indikasi awal menunjukkan importir kemungkinan meningkatkan pembelian pada Maret untuk mengisi kembali stok.
Sementara itu, Indonesia meningkatkan kewajiban campuran minyak sawit dalam biodiesel menjadi 40 persen di 2025 dan tengah mengkaji peningkatan ke 50 persen pada 2026, serta campuran 3 persen untuk bahan bakar jet pada 2026 sebagai bagian dari upaya mengurangi impor bahan bakar fosil.
Kebijakan biodiesel ini diperkirakan memangkas ekspor minyak sawit Indonesia menjadi hanya 20 juta ton pada 2030, turun sepertiga dari 29,5 juta ton pada 2024, menurut Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI).
Mandat biodiesel yang diterapkan pemerintah Indonesia, ditambah dengan penurunan produksi akibat banjir di Malaysia, telah mendorong harga minyak sawit melampaui harga minyak kedelai, sehingga sejumlah pembeli mulai mengurangi pembelian. (Aldo Fernando)
作者:10/03/2025 16:20 WIB,文章来源Idxchannel,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。
FOLLOWME 交易社区网址: followme.asia
加载失败()