Pasardana.id - PEFINDO menegaskan peringkat idA dengan prospek stabil untuk PT Lautan Luas Tbk (IDX: LTLS).
Selain itu, PEFINDO juga menegaskan peringkat idA untuk Obligasi Berkelanjutan III Tahun 2020- 2021 dan Obligasi Berkelanjutan IV Tahun 2024.
Periode Rating berlaku sejak 11 Maret 2025 – 01 Maret 2026.
“Peringkat mencerminkan posisi pasar Lautan Luas yang kuat, operasi bisnis yang terintegrasi dan jaringan distribusi yang baik, serta manajemen operasional yang baik,” sebut pernyataan PEFINDO dalam rilis Rabu (12/3).
Selanjutnya disebutkan, peringkat dibatasi oleh kebutuhan belanja modal yang besar dan sensitivitas terhadap perubahan kondisi makro ekonomi.
“Kami berpandangan bahwa kasus hukum yang sedang berlangsung terhadap Wakil Presiden Direktur Lautan Luas, Bapak Jimmy Masrin yang juga menjabat sebagai Presiden Direktur PT Caturkarsa Megatunggal (pemegang saham pengendali Perusahaan), memiliki dampak yang terbatas pada peringkat Lautan Luas, mengingat Perusahaan tidak terkait dalam kasus tersebut, yang akan terus kami pantau untuk mendapatkan perkembangan lebih lanjut,” sebut PEFINDO.
Ditambahkan, Peringkat dapat dinaikkan jika Lautan Luas dapat terus melakukan penurunan tingkat utang, yang diikuti dengan meningkatkan capaian pendapatan dan EBITDA secara berkelanjutan, sehingga menghasilkan leverage keuangan konservatif yang berkelanjutan dengan rasio maksimum utang terhadap EBITDA dan utang terhadap ekuitas, masing-masing, sebesar dari 2,0x dan 0,8x dan dapat menjaga rasio perlindungan arus kas secara berkelanjutan dengan rasio FFO terhadap utang dan EBITDA terhadap IFCCI masing-masing setidaknya 27% dan 3,9x.
“Peringkat dapat diturunkan jika arus kas Perusahaan melemah secara substansial sebagai akibat dari kinerja bisnis yang lebih rendah dari ekspektasi atau Perusahaan menarik utang yang lebih tinggi dari proyeksi, tanpa diimbangi dengan peningkatan yang signifikan dalam profil bisnisnya,” beber PEFINDO.
Lautan Luas merupakan perusahaan distribusi dan produsen kimia dasar dan khusus terdepan di Indonesia yang telah berdiri sejak tahun 1951.
Perusahaan memperoleh pendapatan dari tiga divisi: distribusi, manufaktur, serta jasa dukungan dan layanan.
Per 31 Desember 2024, pemegang saham Perusahaan terdiri dari PT Caturkarsa Megatunggal (56,6%), publik (36,4%, masing-masing dengan kepemilikan di bawah 5%), sedangkan sisanya dimiliki oleh manajemen.
加载失败()