EUR/GBP Turun di Bawah Level 0,8400 karena Euro Kesulitan di Tengah Keresahan Pasar

• EUR/GBP turun karena Euro kesulitan setelah Trump mengancam tarif tambahan sebagai respons terhadap langkah balasan UE terhadap AS.
• Kewaspadaan investor tetap ada saat pemimpin partai Greens, Brantner, mencegah untuk tidak berkomitmen mendukung rencana Jerman untuk meningkatkan pinjaman.
• Indeks Harga Perumahan RICS Inggris pada bulan Februari jatuh ke 11%, menandai dua penurunan berturut-turut.

EUR/GBP melanjutkan dua hari penurunan berturut-turut, diperdagangkan di dekat 0,8390 selama jam perdagangan sesi Eropa pada hari Kamis. Pasangan mata uang ini tetap berada di bawah tekanan saat Euro (EUR) kesulitan di tengah memburuknya sentimen pasar setelah ancaman tarif tambahan Presiden AS Donald Trump sebagai respons terhadap langkah balasan Uni Eropa (UE) terhadap Amerika Serikat (AS).

Kewaspadaan investor tetap ada saat rencana Jerman untuk meningkatkan pinjaman negara menghadapi hambatan baru. Pada hari Rabu, Franziska Brantner, co-leader partai Greens, mencegah untuk tidak berkomitmen pada kesepakatan, sementara partai sayap kiri mengajukan tantangan hukum lainnya.

Sementara itu, pemenang pemilu Friedrich Merz mendorong untuk menerapkan reformasi utang dan menciptakan dana infrastruktur €500 miliar ($545 miliar) sebelum parlemen saat ini dibubarkan. Namun, keberhasilan inisiatif ini tergantung pada mendapatkan dukungan dari partai Greens dan mengatasi tantangan hukum yang mungkin muncul, menurut Reuters.

Menambah kekhawatiran, pengambil kebijakan European Central Bank (ECB) dan Presiden Bundesbank, Joachim Nagel, memperingatkan dalam wawancara BBC pada hari Kamis bahwa tarif perdagangan AS terhadap UE dapat mendorong Jerman ke dalam resesi tahun ini.

Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, tetap optimis bahwa Inggris dapat menghindari tarif AS pada baja dan aluminium, mendorong pendekatan "pragmatis" dalam negosiasi sambil menjaga semua opsi terbuka. Berbeda dengan UE, yang dengan cepat membalas tarif, Inggris telah menegaskan kembali komitmennya untuk melakukan diskusi perdagangan dengan Washington.

Sementara itu, imbal hasil gilt bertenor 10-tahun Inggris melonjak ke 4,68%, level tertinggi dalam dua bulan, seiring meningkatnya ekspektasi bahwa Bank of England (BoE) akan mempertahankan suku bunga tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama. Para pedagang kini memprakirakan hanya penurunan suku bunga sebesar 52 basis poin (bp) pada tahun 2025, mengurangi prakiraan sebelumnya yaitu pelonggaran yang lebih agresif. Para investor akan mengamati dengan seksama data PDB bulanan Inggris untuk bulan Januari yang akan dirilis pada hari Jumat, yang dapat memberikan wawasan lebih lanjut soal prospek ekonomi negara.