ANALIS MARKET (14/3/2025): Wait and See!

avatar
· 阅读量 19

Pasardana.id – Riset harian Kiwoom Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan hari Kamis (13 Maret 2025), untuk pertama kalinya, S&P 500 ditutup 10% lebih rendah dari puncak penutupan tertingginya pada 19 Februari (6.147,4), yang mengonfirmasi adanya koreksi.

Dalam ancaman tarif terbarunya, Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa ia akan mengenakan tarif 200% pada impor minuman Eropa jika Uni Eropa tidak menghapus biaya tambahan pada wiski AS.

Pengumuman ini menyusul pengenaan tarif tambahan pada semua impor baja dan aluminium AS mulai hari Rabu.

Data Biro Statistik Tenaga Kerja AS pada hari Kamis menunjukkan bahwa Indeks Harga Produsen (PPI) AS secara tak terduga tetap tidak berubah pada bulan Februari, menyusul data dari hari Rabu yang menunjukkan bahwa Indeks Harga Konsumen (CPI) AS meningkat lebih lambat dari yang diharapkan.

Meskipun inflasi mereda, pasar tidak dapat reli karena para pelaku pasar lebih fokus pada perang dagang yang meningkat.

Di Wall Street, S&P 500 turun 1,39%, Dow Jones Industrial Average juga mengalami koreksi, berakhir turun 537,36 poin, atau 1,30%, sekitar 9,4% di bawah level puncak pada 31 Januari (45.054,4).

Nasdaq Composite turun 1,96%, mengonfirmasi koreksinya lebih awal pada 6 Maret karena turun lebih dari 14% dari rekor terakhirnya pada 18 Februari (20.110,1).

PASAR EROPA & ASIA: Indeks MSCI global turun 1,12%, turun 7% di bawah level puncak terdekatnya. Indeks STOXX 600 pan-Eropa ditutup sedikit lebih rendah sebesar 0,15%. Sementara S&P 500 di AS telah terdepresiasi lebih dari 6% YTD, saham Eropa telah berkinerja lebih baik, dengan indeks STOXX naik 6,5%, didukung oleh rencana belanja pemerintah untuk pertahanan dan potensi perjanjian damai di Ukraina.

OBLIGASI & MATA UANG: Imbal hasil Treasury AS turun pada hari Kamis karena aksi jual ekuitas meningkatkan permintaan obligasi pemerintah AS, yang dianggap sebagai aset safe haven. Imbal hasil obligasi Treasury AS 10 tahun turun 4,6 basis poin menjadi 4,27%, sedangkan imbal hasil obligasi 30 tahun turun 4,1 basis poin menjadi 4,59%. Imbal hasil obligasi 2 tahun, yang biasanya bergerak sesuai dengan ekspektasi suku bunga Federal Reserve, turun 4 basis poin menjadi 3,955%. Dolar AS bergerak bervariasi, melemah sebesar 0,38% terhadap Yen Jepang, yang juga dianggap sebagai aset safe haven, tetapi menguat terhadap Euro, Dolar Kanada, dan Franc Swiss.

KOMODITAS: Harga minyak turun karena para pedagang mempertimbangkan kekhawatiran ekonomi makro dan ekspektasi penawaran versus permintaan. Minyak mentah WTI AS turun sebesar 1,67%, atau $1,13, menjadi $66,55 per barel, sementara minyak mentah Brent turun 1,51%, atau $1,07, menjadi $69,88 per barel. Harga emas melonjak ke rekor tertinggi, mendekati level psikologis $3.000 per ons, didorong oleh ketidakpastian tarif yang tinggi dan spekulasi tentang potensi pelonggaran kebijakan moneter oleh Federal Reserve AS selama pertemuan FOMC bulan Juni. Harga emas spot naik 1,73% menjadi $2.982,84 per ons.

INDONESIA: Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melaporkan defisit anggaran belanja negara Indonesia per 28 Februari 2025 mencapai Rp31,2 triliun atau setara dengan 0,13% dari PDB. Defisit awal tahun ini masih dalam target rancangan anggaran belanja negara 2025 yang memperkirakan defisit Rp616,2 triliun atau 2,53% dari PDB. Penerimaan pajak yang terkumpul mencapai Rp187,8 triliun hingga Februari 2025, turun 30,19% YoY.

ALIRAN ASING: Investor asing mencatat penjualan bersih sebesar Rp897 miliar (All Market) dan penjualan bersih sebesar Rp771 miliar (RG Market). Lima saham asing dengan net buy tertinggi adalah UNVR (Rp 45,5 miliar), AADI (Rp 29,1 miliar), GOTO (Rp 29,0 miliar), FILM (Rp 27,0 miliar), dan ICBP (Rp 10,9 miliar). Sementara lima saham asing dengan net sell tertinggi adalah BMRI (Rp 379,6 miliar), BBRI (Rp 177,7 miliar), BBNI (Rp 121,9 miliar), BBCA (Rp 103,4 miliar), dan TLKM (Rp 31,2 miliar).

“Mempertimbangkan sentimen yang berlaku di pasar regional dan domestik, investor dan pelaku pasar disarankan untuk mengambil pendekatan "wait and see" untuk sisa minggu ini,” sebut analis Kiwoom Sekuritas dalam riset Kamis (14/3).

风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。

FOLLOWME 交易社区网址: followme.asia

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest