Pasardana.id - Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk terus mendorong kebijakan pro-rakyat di sektor perumahan, mulai dari pembebasan biaya hingga percepatan layanan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Presiden juga meminta agar sejumlah kebijakan yang meringankan beban masyarakat segera disosialisasikan secara masif hingga ke daerah-daerah. Tak hanya itu, presiden meminta supaya hal-hal yang kebijakan yang pro-rakyat dari yang tadinya bayar menjadi gratis.
Sementara itu, untuk mempercepat program 3 juta rumah untuk MBR ini, dibutuhkan penyediaan lahan sebanyak 18.000-27.000 hektare (ha) lahan.
Hal tersebut diungkap Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid.
Dia mengatakan dengan perhitungan, setiap satu rumah MBR dengan luas tanah 60 meter persegi (m²) dikalikan 3 juta rumah yang bakal dibangun. Dari situ, Nusron mendapatkan hasil di sekitar 18.000 ha lahan.
"kalau landhouse semua, landhouse kan itulah simple, landhouse MBR, 1 MBR 60 meter x 3 juta, berapa hitung? Hitung aja, kalau coba hitung, lihat kan, 3 juta x 60 meter, berarti sekitar 18.000 hektare, bener kan," kata Nusron.
Lalu, lanjut Nusron, ditambah 40 persen lahan untuk sarana fasilitas umum (fasum) dan fasilitas sosial (fasos). Dengan begitu secara keseluruhan, Nusron bilang membutuhkan 27.000 hektare untuk membangun program andalan Presiden Prabowo Subianto di sektor perumahan itu.
"Kalau landhouse semua, padahal di kota-kota kan gak mungkin landhouse, harus vertikal, maka dipastikan jumlahnya [lahan] berkurang dari situ," tukas dia dalam acara Buka Bersama Wartawan di Kantor ATR/BPN, Jakarta, Rabu (19/3).
Sebelumnya, dihari yang sama, Presiden Prabowo Subianto menerima laporan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait di Istana Merdeka, Jakarta.
Dalam laporannya tersebut, Maruarar memaparkan capaian pembangunan rumah subsidi hingga Maret 2025. Total rumah subsidi yang telah terbangun dan tersalurkan sekitar 130 ribu unit, dengan berbagai status pembangunan, akad, dan penyaluran kredit.
Meski begitu, Presiden Prabowo memberi perhatian khusus terhadap kualitas rumah subsidi yang dibangun dan menegaskan bahwa kualitas rumah subsidi harus tetap terjaga.
加载失败()