
IDXChannel – Harga minyak sawit mentah (CPO) Malaysia naik pada Kamis (20/3/2025), memperpanjang penguatan untuk hari kedua setelah data terbaru dari Statistik Malaysia menunjukkan ekspor minyak sawit melonjak 31,8 persen secara tahunan pada Februari.
Berdasarkan data pasar, pukul 15.40 WIB, kontrak berjangka (futures) CPO di Bursa Malaysia Derivatives menguat 0,27 persen ke MYR4.400 per ton.

Sementara itu, mengutip Trading Economics, Dewan Minyak Sawit Malaysia (MPOC) mencatat permintaan yang lebih lemah dari pembeli utama seperti India dan China sebagian tertutupi oleh meningkatnya minat dari kawasan Afrika Sub-Sahara.
MPOC juga memperkirakan harga akan bergerak di kisaran MYR4.400 hingga MYR4.600 pada Maret.

Di Indonesia, negara produsen terbesar, ekspor minyak sawit mentah dan olahan naik 62,2 persen secara bulanan pada Februari, mencapai level tertinggi dalam empat bulan. Kenaikan ini didorong oleh kebijakan pemerintah RI yang menurunkan pajak ekspor guna menarik lebih banyak pembeli dari Malaysia.
Selain itu, Indonesia dikabarkan berencana menaikkan pungutan ekspor minyak sawit menjadi 4,5 persen hingga 10 persen dari harga acuan minyak sawit mentah, naik dari 3 persen hingga 7,5 persen sebelumnya, guna mendukung peningkatan pencampuran biodiesel.

Sebelumnya, trader minyak sawit David Ng mengatakan kenaikan harga minyak kedelai didorong oleh prospek permintaan yang lebih kuat, terutama dari India dan China.
"Cuaca buruk mulai berkembang di beberapa wilayah utama penghasil kedelai, yang dapat mempengaruhi hasil panen dan pada akhirnya mendukung harga minyak nabati. Kami melihat level support di MYR4.350 dan resistance di MYR4.580," ujarnya kepada Bernama.
Namun, menurut trader senior minyak sawit Interband Group of Companies, Jim Teh, futures CPO diperkirakan bergerak melemah pekan ini
"Perang dagang global yang dipicu oleh Amerika Serikat (AS) membuat pelaku pasar tetap berhati-hati dan cenderung menunggu di luar pasar, mengingat tarif perdagangan diperkirakan meningkat dalam beberapa pekan ke depan," ujarnya kepada Bernama.
Dari sisi permintaan, Teh menyebut, China, India, Pakistan, serta beberapa negara di Timur Tengah dan Uni Eropa masih menjadi pembeli utama. Ia juga menegaskan bahwa stok dari Indonesia dan Malaysia masih mencukupi. (Aldo Fernando)
作者:20/03/2025 15:48 WIB,文章来源Idxchannel,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。
FOLLOWME 交易社区网址: followme.asia
加载失败()