
IDXChannel—Bagaimana cara diversifikasi portofolio investasi yang efektif? Diversifikasi portofolio adalam investasi adalah tindakan atau strategi penganekaragaman alokasi aset pada berbagai sektor.
Diversifikasi portofolio dilakukan untuk mengurangi risiko ketergantungan pada satu aset tertentu, sekaligus meminimalisir potensi kerugian dan meningkatkan peluang perolehan keuntungan.

Porfotolio investasi yang terdiversifikasi artinya seorang investor tidak hanya memiliki satu aset investasi saja, tetapi memiliki beberapa aset dengan jenis instrumen yang berbeda, atau memiliki sejumlah saham pada sektor yang berbeda.
Sebagai contoh, dalam investasi saham jika seorang investor memiliki 10 saham yang semuanya adalah saham batu bara, maka saat sektor batu bara menunjukkan downtren, semua sahamnya akan menurun dan portofolionya memerah.

Portofolio menunjukkan rata-rata keuntungan dan kerugian yang diperoleh investor. Jika portofolio memerah, artinya total modal yang dikeluarkan investor tersebut menghasilkan kerugian, dan sebaliknya jika portofolionya bergerak hijau.
Lalu bagaimana cara diversifikasi portofolio investasi yang efektif?
Cara Diversifikasi Portofolio Investasi yang Efektif, Panduan untuk Pemula
Ada beberapa jenis model diversifikasi yang dapat dipilih investor sesuai target keuntungan dan profil risikonya. Yakni:
- Model income: terfokus pada perolehan pendapatan secara teratur
- Model preservation: terfokus pada perlindungan investasi dari risiko tinggi
- Model growth: terfokus pada pertumbuhan nilai aset dalam jangka panjang
- Model balance: menyeimbangkan antara pertumbuhan, pendapatan, dan perlindungan risiko
Untuk melakukan diversifikasi portofolio, ada beberapa tips yang dapat dilakukan investor agar upayanya efektif menghasilkan hasil yang memuaskan:
1. Kenali Profil Risiko
Seorang investor harus mengenali profil risiko agar tidak salah memilih jenis asetnya. Profil risiko adalah batas toleransi terhadap risiko. Jika investor tidak mampu menolerir kerugian tinggi, maka aset yang harus dipilihnya adalah aset minim risiko.
Sebaliknya, jika toleransinya terhadap potensi kerugian cukup tinggi, maka investor dapat mengalokasikan sebagian modalnya pada aset-aset yang harganya bergerak agresif seperti saham pada sektor-sektor tertentu.
2. Alokasikan Modal secara Tepat
Langkah selanjutnya akan menentukan alokasi modal secara tepat. Setelah mengenal profil risikonya, investor harus memilih aset-aset yang cocok dengan batas toleransi dan target keuntungannya.
Tiap jenis instrumen investasi memiliki risiko dengan tingkatan yang berbeda. Instrumen dengan risiko yang relatif minim adalah logam mulia, obligasi, Surat Berharga Negara (SBN), dan deposito. Sementara saham termasuk berisiko tinggi.
Investor dapat memecah alokasi modalnya pada jenis instrumen investasi yang berbeda. Misalnya 10 persen pada logam mulia, 40 persen di SBN atau obligasi negara, 30 persen di saham-saham berkapitalisasi besar, dan sisanya pada saham-saham kategori growth stock.
Jika investor hanya terfokus pada investasi saham, maka portofolio sahamnya juga dapat didiversifikasi dengan strategi yang sama. Misalnya sebagian dialokasikan pada saham-saham blue chip, sebagian lagi pada saham berdividen, dan sebagian lagi pada saham kategori lain.
3. Lakukan Rebalancing
Melansir DBS Indonesia (21/3), rebalancing adalah pengaturan ulang komposisi portofolio agar tetap sesuai dengan target dan alokasi. Seperti indeks saham yang di-rebalancing, investor juga perlu melakukan rebalancing.
Investor dapat mengeluarkan saham-saham yang performanya kurang bagus dan menjadi pemberat portofolionya, lalu mengalihkan hasil penjualan tersebut pada aset atau saham lain yang dinilai berpotensi lebih baik.
4. Jangan Buru-Buru
Meskipun rebalancing perlu dilakukan secara berkala, investor dianjurkan agar tidak terburu-buru dan terlalu sering mengubah portofolionya. Karena penjualan dan pembelian saham maupun aset investasi lainnya memerlukan biaya transaksi.
Selain itu, harga aset bergerak dinamis di pasaran. Terburu-buru menjual atau membeli saham dapat memengaruhi potensi kerugian dan keuntungan.
5. Tetap Fokus pada Target
Ada kalanya investor tergoda untuk membeli dan menjual, padahal belum tentu harga aset tersebut sudah bergerak secara maksimal. Tetaplah fokus pada target dan tujuan investasi agar tidak mudah goyah dari target yang Anda buat sendiri.
Itulah beberapa tips dan cara diversifikasi portofolio investasi yang efektif.
(Nadya Kurnia)
作者:21/03/2025 15:56 WIB,文章来源Idxchannel,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。
FOLLOWME 交易社区网址: followme.asia
加载失败()