Pasardana.id - Industri otomotif nasional menghadapi banyak tantangan di tahun 2024 lalu, yang dipengaruhi kondisi domestik dan eksternal.
Berdasarkan data Gaikindo, total penjualan kendaraan tercatat turun 14% secara tahunan, sementara segmen kendaraan komersial mengalami penurunan yang lebih dalam sebesar 15%.
Di tengah tantangan tersebut, perusahaan pionir Kendaraan Listrik Berbasis Baterai (KLBB) di Indonesia, PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (IDX: VKTR) berhasil membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 39% YoY yang mencapai Rp7,6 miliar dibandingkan Rp5,4 miliar pada tahun sebelumnya.
Hal tersebut terungkap dalam laporan keuangan konsolidasian untuk tahun buku 2024 Perseroan, yang baru-baru ini dirilis.
Meski menunjukkan adanya sedikit kontraksi pada pendapatan bersih sebesar 5,4% YoY dari Rp1.062 miliar pada tahun 2023 menjadi Rp1.003 miliar di tahun 2024.
Namun hal ini sejalan dengan kondisi ekonomi Indonesia yang tercatat mengalami pelemahan menjadi sebesar 5,03% pada tahun 2024, lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya.
Kondisi ini turut berdampak pada penurunan permintaan manufaktur suku cadang yang berkontribusi terhadap kontraksi pendapatan Perseroan, yang diharapkan membaik seiring dengan perkembangan kebutuhan pasar serta diversifikasi produk.
Sementara itu, total aset Perseroan tercatat melandai 3,5% YoY menjadi Rp1.608 miliar dengan diiringi penurunan total liabilitas sebesar 13% YoY menjadi Rp452 miliar yang disebabkan oleh dari penyelesaian kewajiban kepada pihak-pihak terkait.
“Meskipun menghadapi tekanan eksternal dari perlambatan ekonomi dan penurunan industri otomotif, perseroan tetap mempertahankan kinerja keuangan yang sehat melalui efisiensi, optimalisasi biaya, dan pengelolaan kewajiban yang prudent,” terang Direktur Utama Perseroan, Gilarsi Wahju Setijono di Jakarta, Senin (24/3).
Selanjutnya, Gilarsi Wahju Setijono mengungkapkan, VKTR memiliki fundamental yang kuat untuk terus berkembang dan mempertahankan posisinya sebagai pemain utama di industri komponen kendaraan komersial.
Selain melanjutkan strategi diversifikasi klien dengan memperluas portofolio konsumen yang mencakup sektor B2G (Business to Government) dan B2B (Business to Business) atas penjualan lini produknya, penyediaan prototipe produk juga telah dilakukan sepanjang tahun 2024 untuk menyediakan portofolio lini produk Perseroan dalam menghadapi perubahan pasar yang dinamis.
Mulai dari bus listrik berukuran 12 meter dan 8 meter, transporter, tractor head, heavyduty truck, light-duty truck, hingga forklift listrik, seluruhnya telah dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan pasar yang beragam.
“Kehadiran prototipe ini diharapkan dapat mempercepat adopsi kendaraan listrik oleh pelanggan melalui uji coba langsung, sekaligus memberikan tim penjualan fleksibilitas lebih besar dalam menawarkan solusi yang sesuai bagi industry,” ujarnya.
Ditambahkan, Perseroan berfokus pada strategi pertumbuhan yang berkelanjutan di tahun 2025, dengan prioritas utama pada peningkatan penjualan dan pemasaran untuk memperluas pangsa pasar kendaraan listrik di Indonesia.
VKTR juga akan mengoptimalkan manajemen keuangan dengan memperkuat efisiensi operasional dan memperluas akses pendanaan melalui pasar modal, guna mendukung aktivasi dan pengoperasian fasilitas perakitan kendaraan listrik berbasis CKD Perseroan yang lebih besar.
Sebagai bagian dari upaya ini, VKTR akan meningkatkan kapasitas produksi di fasilitas perakitan untuk memenuhi permintaan yang terus berkembang.
Di samping itu, Perseroan berkomitmen untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi sumber daya manusia, melalui pelatihan berkelanjutan dan pengembangan talenta, untuk memastikan kesiapan tenaga kerja yang terampil dalam menghadapi tuntutan teknologi kendaraan listrik yang terus berkembang.
“Dengan langkah-langkah ini, PT VKTR bertujuan untuk memperkuat posisinya sebagai pemimpin dalam industri mobilitas berkelanjutan di Indonesia pada tahun 2025,” tandasnya.
加载失败()