Harga Emas Rebound di Tengah Kekhawatiran Tarif AS

IDXChannel - Harga emas rebound pada Selasa (26/3/2025), didukung oleh permintaan aset safe-haven di tengah ketidakpastian rencana tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pekan depan, yang berpotensi memicu inflasi.

Harga emas spot (XAU/USD) naik 0,26 persen menjadi USD3.020,09 per ounce, pulih dari koreksi ringan 3 hari terakhir.

Baca Juga:

Humpuss Maritim (HUMI) Incar Posisi ESG Leader Bisnis Pelayaran di 2029

"Investor khawatir dengan kondisi global, terutama dengan kebijakan AS saat ini. Mereka membeli emas sebagai aset alternatif karena takut kebijakan pemerintah AS bisa membawa dunia ke dalam resesi global," kata managing partner CPM Group, Jeffrey Christian.

Meski demikian, menurut analis Trade Nation David Morrison, dikutip Dow Jones Newswires, secara teknikal, emas masih berada di zona jenuh beli, sehingga wajar jika dalam beberapa pekan ke depan mengalami pengujian.

Baca Juga:

Puncak Arus Mudik Lebaran 2025 di Tol Cipali Diprediksi Tembus 118 Ribu Kendaraan

MSkenario lain adalah harga emas terus naik dalam reli tanpa jeda. meski mungkin terjadi, Morrison menilai hal itu kecil kemungkinannya. Ia berpendapat bahwa emas perlu mengalami koreksi atau setidaknya konsolidasi sebelum melanjutkan kenaikan lebih jauh.

Sebagai aset lindung nilai terhadap ketidakpastian geopolitik dan ekonomi, emas telah naik lebih dari 15 persen sepanjang 2025 dan mencapai rekor tertinggi USD3.057,21 pada 20 Maret.

Trump menyatakan tidak semua tarif yang diancamkan akan diberlakukan pada 2 April, dan beberapa negara mungkin mendapatkan pengecualian. Financial Times melaporkan bahwa Presiden AS tengah mempertimbangkan skema tarif dua tahap pekan depan.

Kebijakan tarif Trump diperkirakan menekan pertumbuhan ekonomi, memperburuk ketegangan dagang, dan mendorong inflasi lebih tinggi.

Sementara itu, Presiden Federal Reserve (The Fed) Atlanta Raphael Bostic memperkirakan hanya ada satu kali pemangkasan suku bunga sebesar seperempat poin persentase hingga akhir 2025.

Pernyataan ini muncul setelah The Fed pekan lalu memutuskan mempertahankan suku bunga sambil mengisyaratkan kemungkinan pemangkasan setengah poin pada 2025.

Investor kini menantikan data Personal Consumption Expenditures (PCE) AS yang akan dirilis Jumat mendatang untuk mencari petunjuk terkait kebijakan The Fed selanjutnya.

"Probabilitas pemangkasan suku bunga tampaknya sedikit berkurang, dan secara keseluruhan ini masih sangat mendukung emas sebagai aset lindung nilai inflasi," kata analis senior di RJO Futures, Daniel Pavilonis.

"Saya memperkirakan level berikutnya ada di sekitar USD3.125." (Aldo Fernando)