Saham Bank Gede Naik Lagi, Sentimen Dividen Belum Reda

avatar
· 阅读量 18
Saham Bank Gede Naik Lagi, Sentimen Dividen Belum Reda
Saham Bank Gede Naik Lagi, Sentimen Dividen Belum Reda. (Foto: Freepik)

IDXChannel – Saham-saham bank besar kembali menguat pada perdagangan menjelang libur panjang, Kamis (27/3/2025), melanjutkan reli dua hari sebelumnya, didorong sentimen dividen jumbo dan aksi pembelian kembali (buyback) saham.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 14.50 WIB, saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) menguat 0,97 persen ke Rp5.200 per unit usai melonjak 8,65 persen kemarin.

Baca Juga:
Saham Bank Gede Naik Lagi, Sentimen Dividen Belum Reda Dikepung Tekanan Pasar, Semen Baturaja (SMBR) Kantongi Laba Rp129,25 Miliar di 2024

Diwartakan sebelumnya, Bank Mandiri akan membagikan dividen tunai senilai Rp43,51 triliun atau Rp466,18 per saham, setara 78 persen dari laba bersih 2024 yang mencapai Rp55,78 triliun.

Imbal hasil dividen (dividend yield) BMRI kali ini terbilang menggiurkan, yakni mencapai 9 persen.

Baca Juga:
Saham Bank Gede Naik Lagi, Sentimen Dividen Belum Reda Kebijakan Tarif Kendaraan AS Bikin Saham-Saham Perusahaan Otomotif Jerman Turun

"Bank Mandiri sepakat membagikan dividen tunai tahun buku 2024 sebesar Rp43,51 triliun atau Rp466,18 per saham," ujar Darmawan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Selasa (25/3/2025).

Untuk tahun buku 2023, Bank Mandiri (BMRI) menetapkan dividen sebesar 60 persen dari laba bersih, atau senilai Rp33,03 triliun.

Baca Juga:
Saham Bank Gede Naik Lagi, Sentimen Dividen Belum Reda BUMA (DOID) Gunakan Dana Sukuk Rp2 Triliun untuk Perluas Usaha

Sepanjang 2024, laba bersih Bank Mandiri tumbuh 1,31 persen secara tahunan (yoy) menjadi Rp55,78 triliun dari Rp55,06 triliun pada 2023.

Bank pelat merah ini berkomitmen untuk membagikan keuntungan kepada investor dalam bentuk dividen. Dalam lima tahun terakhir, BMRI menjaga rasio dividen (DPR) di level 60 persen.

RUPST BMRI juga menyetujui rencana pembelian kembali (buyback) saham senilai Rp1,17 triliun.

Kemudian, saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) naik 0,24 persen setelah meningkat 8,97 persen.

Bank BNI memutuskan pembagian dividen tunai sebesar Rp13,95 triliun atau Rp374,05 per saham kepada para pemegang saham.

Keputusan ini disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar Rabu (26/3/2025).

Dalam usulan keputusan rapat, dividen tersebut setara 65 persen dari laba bersih BBNI Tahun 2024 yang mencapai Rp21,46 triliun.

Ketentuan lain seperti dividen bagian negara sebesar Rp8,3 triliun dibayarkan ke rekening yang ditunjuk oleh Menteri BUMN Erick Thohir.

Sebesar 35 persen atau sejumlah Rp7,5 triliun digunakan sebagai Saldo Laba Ditahan.

BBNI membagikan dividen tunai sebesar 50 persen dari laba bersih, atau senilai Rp10,45 triliun untuk tahun buku 2023. Secara historis, rasio dividen BNI berkisar antara 40-50 persen.

Selain itu, saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) terkerek 0,25 persen ke Rp4.010 per unit.

Dalam RUPST pada Senin (24/3/2025), BBRI menyetujui pembagian dividen dengan total Rp51,74 triliun kepada para pemegang saham. Jumlah ini setara dengan 85 persen dari laba bersih tahun buku 2024. Tahun lalu, BRI membukukan laba bersih konsolidasi sebesar Rp60,64 triliun.

Sebelumnya, BRI telah membagikan dividen interim senilai Rp20,46 triliun atau Rp135 per saham pada 15 Januari 2025. Dengan demikian, dividen final yang akan dibagikan mencapai Rp208,40 per saham atau setara dengan imbal hasil (yield) 5,77 persen.

Keputusan ini membuat total dividen per saham BRI tahun ini menjadi Rp345.

Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) terkoreksi tipis 0,29 persen usai naik 5,90 persen pada Rabu.

BBCA juga membagikan dividen tunai, yakni sebesar Rp250 per saham, dengan total nilai mencapai Rp30,81 triliun. Keputusan ini disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada Rabu (12/3/2025).

Dividen tersebut merupakan bagian dari total dividen tunai untuk tahun buku 2024 yang mencapai Rp36,98 triliun atau Rp300 per saham. Sebelumnya, BCA telah membayarkan dividen interim sebesar Rp50 per saham atau setara Rp6,16 triliun kepada pemegang saham pada 11 Desember 2024. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。

FOLLOWME 交易社区网址: followme.asia

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest