
IDXChannel - Bursa saham Asia kembali tertekan pada Rabu (9/4/2025) usai sempat rebound sehari sebelumnya, mengikuti pelemahan di Wall Street semalam.
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tetap bersikeras memberlakukan tarif 104 persen atas barang-barang dari China, yang mendorong harga minyak anjlok ke level terendah dalam empat tahun di tengah kekhawatiran resesi global.

Di awal perdagangan Asia, kontrak berjangka S&P 500 turun 1,5 persen, sementara Nasdaq futures melemah 1,7 persen. Tekanan juga menjalar ke Eropa, dengan EUROSTOXX 50 futures anjlok 4,5 persen dan FTSE futures turun 2,5 persen.
Di Asia, pada 09.43 WIB, indeks saham unggulan China (CSI 300) melemah 0,19 persen, sedangkan Hang Seng di Hong Kong jatuh 1,88 persen.

Pada Selasa malam, Trump menuduh China sengaja melemahkan mata uangnya untuk meredam dampak tarif. Namun, ia tetap yakin bahwa China pada akhirnya akan menyepakati perjanjian dagang.
"AS dan China tengah terjebak dalam permainan adu kuat yang belum pernah terjadi sebelumnya dan sangat mahal. Tampaknya kedua pihak tidak mau mundur," ujar Kepala Ekonom China di Nomura, Ting Lu.

"Situasi ini sangat dinamis, sehingga mustahil memperkirakan secara akurat dampak perang dagang AS-China terhadap ekonomi China," katanya.
Yuan onshore sudah tertekan ke level terendah sejak 2023. Pasar kini menunggu kebijakan kurs tengah dari Bank Sentral China pada Rabu, yang ditetapkan di 7,2066 per dolar—terlemah sejak September 2023.
Analis JPMorgan menilai eskalasi tarif AS terhadap China cukup mengganggu untuk mendorong ekonomi global ke jurang resesi.
"Dengan besarnya nilai impor dari China, tarif ini setara dengan lonjakan pajak sebesar USD400 miliar bagi rumah tangga dan bisnis di AS," tulis JPMorgan dalam catatan kepada kliennya.
"Bagi China, nilai tukar mata uang tampaknya menjadi katup pelepasan tekanan kebijakan."
Pasar saham Asia lainnya juga melemah tajam. Indeks Nikkei Jepang merosot 2,64 persen setelah sempat menguat 6 persen sehari sebelumnya, didorong harapan akan kesepakatan dagang dengan AS.
Sementara itu, indeks saham Taiwan (TAIEX) turun 1,7 persen meski pemerintah telah menggelontorkan dana stabilisasi sebesar USD15 miliar.
Dolar AS melemah terhadap mata uang safe-haven, sementara yuan offshore jatuh ke rekor terendah 7,4287 per dolar pada perdagangan semalam.
Kontrak berjangka (futures) suku bunga The Fed melonjak di awal sesi Asia, mengindikasikan pemangkasan suku bunga sebesar 115 basis poin tahun ini, lebih besar dari perkiraan 92 basis poin sehari sebelumnya.
Pemerintah AS mengonfirmasi tarif 104 persen atas impor dari China akan berlaku mulai Rabu tengah malam.
Pergolakan kebijakan tarif ini dan bayangan perang dagang yang berkepanjangan antara dua ekonomi terbesar dunia memicu volatilitas tajam di pasar keuangan.
Indeks S&P 500 mengalami salah satu pembalikan terbesar dalam setidaknya 50 tahun, anjlok 4,2 poin persentase setelah sempat dibuka menguat.
Indeks ini telah kehilangan nilai pasar sebesar USD5,8 triliun dalam empat hari, menjadi koreksi terdalam sejak pertama kali diperkenalkan pada 1950-an. (Aldo Fernando)
作者:09/04/2025 09:53 WIB,文章来源Idxchannel,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。
FOLLOWME 交易社区网址: followme.asia
加载失败()