Pasardana.id – PT Fore Kopi Indonesia Tbk (Fore Coffee) (IDX: FORE), coffee chain premium affordable terkemuka, resmi mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (14/4).
Dalam sambutannya, Willson Cuaca selaku Komisaris Utama Fore Coffee yang juga Co-Founder dan Managing Partner East Ventures menyampaikan, aksi korporasi ini menandai tonggak penting dalam perjalanan transformasi Fore Coffee menjadi perusahaan publik yang mengedepankan transparansi dan tata kelola perusahaan yang baik dan mencerminkan komitmen jangka panjang untuk memperkuat posisi di pasar serta memperluas akses terhadap kualitas kopi premium yang terjangkau.
“Keputusan untuk terus melakukan proses IPO di tengah gejolak pasar global adalah keputusan yang terbaik. Keputusan ini tampak berlawanan dengan intuisi, tetapi diambil berdasarkan keyakinan yang teguh. IPO Fore Coffee ini akan menjadi contoh bahwa ada startup di Indonesia yang dikelola dengan baik, profitable, serta dijalankan dengan tata kelola yang baik; investornya tidak selalu memikirkan valuasi dan exit dan mengutamakan pertumbuhan yang berkelanjutan. Misi ke depan Fore Coffee adalah membuat Indonesia bangga. Melantai di bursa adalah langkah awal. Kita akan menjadi pemenang dan tuan rumah di negara sendiri, lalu akhirnya from Indonesia to the world,” kata Willson Cuaca.
Diketahui, melalui proses Penawaran Umum Perdana Saham (IPO), Fore Coffee berhasil menghimpun dana sebesar sekitar Rp353,44 miliar.
Antusiasme tinggi dari investor tercermin dari kelebihan permintaan (oversubscription) mencapai 200,63 kali dari 114,873 ribu investor yang tercatat di sistem e-IPO pada penjatahan terpusat pada 10 April 2025.
FORE memulai debutnya di pasar dengan harga penawaran Rp188 per saham, menawarkan total 1,88 miliar lembar saham atau setara 21,08% daritotal modal disetor.
Dana hasil IPO ini akan digunakan untuk mendukung strategi ekspansi nasional dan memperkuat fundamental bisnis yang berkelanjutan.
“Kami sangat antusias menyambut babak baru ini bersama para investor. Strategi yang kami implementasikan adalah investasi jangka panjang untuk memperkokoh fondasi bisnis, memperluas jangkauan pasar, serta bagian dari komitmen Fore Coffee untuk terus berinovasi memberikan kualitas kopi premium yang terjangkau,” sambung Vico Lomar, CEO Fore Coffee dalam keterangan tertulis, Senin (14/4).
Mandiri Sekuritas dan Henan Putihrai Sekuritas bertindak sebagai joint lead underwriter (JLU), yang akan berperan sebagai perantara antara investor dan pasar modal.
Langkah Strategis Fore Coffee Menuju Pertumbuhan Berkelanjutan
Fore Coffee berencana mengalokasikan dana IPO untuk tiga tujuan utama:
1.Sekitar Rp275 miliar untuk memperluas jaringan gerai kopi dengan target pembangunan 140 outlet kopi baru di Indonesia dalam dua tahun ke depan;
2.Sekitar Rp60 miliar untuk ekspansi vertikal melalui pembukaan outlet donat oleh anak Perusahaan; dan
3.Sekitar Rp18,44 miliar untuk mendukung kebutuhan modal kerja operasional
Selanjutnya disampaikan, Fore Coffee menjalankan strategi pertumbuhan berbasis data dan riset pasar menyeluruh yang dieksekusi oleh tim pengembangan bisnis internal.
Evaluasi performa gerai secara berkala memastikan ekspansi yang terukur dan bernilai tambah bagi bisnis jangka panjang.
Pendekatan ini dilengkapi dengan inovasi berkelanjutan dari tim R&D dan pelatihan barista untuk menjaga konsistensi rasa dan kualitas produk di seluruh gerai.
Keunggulan ini diperkuat dengan dukungan penuh dari East Ventures, perusahaan venture capital terkemuka di Indonesia dan Asia Tenggara.
Dukungan ini menghadirkan akses terhadap modal, sumber daya bersama, serta keahlian dari ekosistem luas East Ventures.
Kondisi ini membuka peluang sinergi dan pertumbuhan lebih lanjut.
Fundamental Kuat, Potensi Pasar Menjanjikan
Fore Coffee mencatatkan pertumbuhan kinerja keuangan yang solid dan konsisten dalam beberapa tahun terakhir.
Hingga September 2024, Fore Coffee membukukan Penjualan bersih sebesar Rp727 miliar, tumbuh 135% YoY, dengan CAGR 112% (2021–2023).
Adapun Laba kotor sebesar Rp447 miliar, naik 128% YoY, dengan CAGR 122% (2021–2023).
Sedangkan EBITDA sebesar Rp135 miliar, melonjak 187% YoY.
Pertumbuhan ini mencerminkan efektivitas strategi ekspansi dan memperkuat posisi Fore Coffee di industri kopi nasional.
Berdasarkan laporan Redseer Analysis (Desember 2024), pasar kopi Indonesia diproyeksikan tumbuh dengan CAGR sebesar 11% hingga 2030, dengan potensi nilai pasar mencapai US$12,6 miliar atau sekitar Rp214 triliun.
Perubahan preferensi konsumen dan tren gaya hidup semakin membuka peluang besar bagi pemain dengan fondasi kuat dan proposisi nilai yang relevan seperti Fore Coffee.
加载失败()