Harga Emas Rekor Tertinggi, Tapi BPKN Minta Masyarakat Waspada, Kenapa?

avatar
· 阅读量 5

Suara.com - Heru Sutadi, Ketua Komisi Komunikasi dan Edukasi Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN), mengingatkan masyarakat agar tidak terbawa euforia investasi emas yang dapat dimanfaatkan oleh spekulan.

Heru menekankan pentingnya kehati-hatian masyarakat dalam berinvestasi emas, terutama menyikapi lonjakan harga emas yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir. Pernyataan ini disampaikannya dalam diskusi media melalui podcast yang diikuti oleh sejumlah wartawan di Makassar, Selasa.

Ia menjelaskan bahwa kenaikan harga emas justru dapat menjadi peluang bagi spekulan untuk mengambil keuntungan. Situasi ini berisiko merugikan masyarakat, terutama yang tidak memahami strategi permainan spekulan di pasar investasi.

"Spekulan bisa membeli emas dalam jumlah besar saat harganya tinggi seperti sekarang. Ketika harga naik lagi, mereka akan menjualnya, yang justru bisa memicu penurunan harga," ujar Heru.

Baca Juga: Plt Dirut BSI: Emas Solusi Investasi Saat Ini

Sementara itu, masyarakat yang membeli emas dalam skala kecil mungkin panik saat harga turun dan akhirnya terpaksa menjual dengan kerugian. "Selain rugi karena harga turun, mereka juga terkena potongan biaya administrasi dari toko emas, sehingga kerugiannya berlipat," tambahnya.

Oleh karena itu, Heru menekankan pentingnya edukasi dan literasi keuangan bagi masyarakat. BPKN berkomitmen untuk meningkatkan sosialisasi guna melindungi masyarakat dari risiko tren pasar yang fluktuatif.

Berdasarkan data PT Antam, harga emas Logam Mulia Antam 24 Karat terus mengalami kenaikan selama tiga hari berturut-turut. Pada Sabtu (12/4), harga emas mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah, yaitu Rp1.904.000 per gram setelah naik Rp15.000 per gram. Sebelumnya, pada Jumat (11/4), harga emas naik Rp43.000 per gram menjadi Rp1.889.000 per gram, dan pada Kamis (10/4), harga emas meningkat Rp34.000 per gram menjadi Rp1.846.000 per gram.

Dalam sepekan terakhir, harga emas Antam bergerak di kisaran Rp1.754.000–Rp1.904.000 per gram. Sementara dalam sebulan terakhir, pergerakan harganya berada di rentang Rp1.679.000–Rp1.904.000 per gram.

Mewaspadai Bahaya FOMO dalam Investasi Emas

Baca Juga: Tiga Korban Penembakan OPM Teridentifikasi, Jenazah Langsung Dikuburkan Gegara Kondisi Membusuk

Euforia kenaikan harga emas belakangan ini berpotensi memicu fenomena FOMO (Fear of Missing Out), yaitu ketakutan masyarakat untuk ketinggalan momen investasi. Namun, keputusan investasi yang didorong oleh emosi semacam ini justru dapat menimbulkan risiko kerugian.

风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。

FOLLOWME 交易社区网址: followme.asia

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest