Suara.com - Perusahaan besar di Inggris nampaknya mengalami bisnis yang terus menurun. Hal ini dikarenakan penurunan laba yang terus terjadi setiap tahun tidak menutup operasional perusahaan.
Salah satunya adalah perusahaan Sky yang merupakan perusahaan bergerak di media. Sebanyak 2.000 karyawan akan dipangkas di Sky sebagai bagian dari perombakan pusat panggilan perusahaan media tersebut.
Perusahaan yang dimiliki oleh raksasa media AS Comcast ini berencana untuk menutup tiga dari 10 pusat panggilannya. Pusat-pusat tersebut berada di Stockport, Sheffield, dan pusat kota Leeds. Sky mengatakan bahwa sekitar tujuh persen tenaga kerjanya akan terpengaruh oleh perubahan tersebut.
“Kami mengubah bisnis kami untuk memberikan layanan pelanggan yang lebih cepat, lebih sederhana, dan lebih digital. Pelanggan kami semakin menginginkan pilihan, untuk berbicara dengan kami melalui telepon saat mereka sangat membutuhkan kami dan kemudahan mengelola tugas sehari-hari secara digital," kata seorang juru bicara dilansir Independent, Rabu (16/4/2025).
Baca Juga: Industri dan Bisnis Lagi Gonjang-ganjing, Pemerintah Siapkan Satgas PHK
“Kami berinvestasi dalam pusat keunggulan baru untuk layanan pelanggan, di samping teknologi digital mutakhir untuk menjadikan layanan kami lancar, andal, dan tersedia 24/7," tambahnya.
Menurut regulator Ofcom, Sky adalah penyedia telekomunikasi yang paling sedikit dikeluhkan di Inggris selama 13 tahun berturut-turut.Tim layanan pelanggan Sky saat ini menangani sekitar 25 juta panggilan setiap tahun. Mereka memperkirakan jumlah tersebut akan turun menjadi sekitar 17 juta dalam lima tahun ke depan.
Perusahaan tersebut mengatakan akan berinvestasi dalam penawaran layanan pelanggan digitalnya, termasuk obrolan berbasis teks dan aplikasi Sky, untuk memenuhi permintaan.
Mereka juga akan berinvestasi dalam "pusat keunggulan" untuk layanan pelanggan di Skotlandia. Beberapa peran layanan pelanggan juga akan dipindahkan ke luar Inggris untuk memberikan dukungan sepanjang waktu dari zona waktu yang berbeda.
Financial Times mengatakan para eksekutif Sky mengatakan bahwa pemindahan tersebut tidak terkait dengan pernyataan musim semi Kanselir Rachel Reeves pada hari Rabu.
Baca Juga: 7 Tips Hidup Hemat Orang Jepang, Bikin Cepat Kaya
Selain itu, Sky mengatakan telah mensurvei sekitar 10.000 pelanggan, dan mayoritas menginginkan opsi yang fleksibel, termasuk obrolan langsung, aplikasi, dan opsi email, saat mencari dukungan. Hal ini dilakukan agar bisnisnya tetap berlanjut.
作者:Iwan Supriyatna | Rina Anggraeni,文章来源id_suara,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。
FOLLOWME 交易社区网址: followme.asia
加载失败()