
IDXChannel - Pemerintah resmi menaikkan tarif royalti bagi sejumlah komoditas mineral dan batu bara (minerba) pada Kamis (17/4/2025).
Kebijakan baru bagi sektor mineral diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2025 sedangkan bagi produsen batu bara yang beroperasi dengan Izin Usaha Penambangan Khusus (IUPK) diatur melalui Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2025.
Menurut riset Stockbit, Kamis (17/4/2025) mayoritas komoditas mineral mendapatkan kenaikan tarif royalti, sementara produsen batu bara dengan izin IUPK justru mengalami penurunan tarif.
Namun, kenaikan final tarif royalti untuk komoditas feronikel dan nickel matte lebih rendah dari proposal sebelumnya.
Di mana Kementerian ESDM mengusulkan agar tarif royalti feronikel menjadi berkisar 5-7 persen dan untuk nickel matte berkisar 4,5-6,5 persen.
Dalam regulasi final, tarif royalti feronikel berkisar 4-6 persen, dan nickel matte sekitar 3,5-5,5 persen.
Sementara itu, belum terdapat keterangan terkait pajak royalti untuk emiten batu bara yang beroperasi dengan izin Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batu bara (PKP2B) dan IUP.
Deretan emiten tambang yang terdampak perubahan royalti
Stockbit menilai, perubahan tarif royalti berpotensi menggerus kinerja emiten produsen mineral, seperti PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), dan PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN).
Di sisi lain, penyesuaian tarif terbaru dapat meningkatkan kinerja produsen batu bara dengan kontrak IUPK seperti PT Adaro Andalan Indonesia Tbk(AADI), PT Bumi Resources Tbk (BUMI), dan PT Indika Energy Tbk (INDY).
"Sebagai ilustrasi, harga batu bara acuan (HBA) pada Maret 2025 berada di level USD128 per ton, sehingga tarif royalti ketiga emiten tersebut berpotensi turun dari 28 persen menjadi 19 persen," tulis Stockbit.
Dari deretan emiten tersebut, BUMI diproyeksi menjadi emiten yang paling diuntungkan dengan potensi kenaikan laba bersih 2025 sebesar 142 persen secara tahunan year-on-year (yoy), diikuti oleh INDY yang tumbuh 126 persen dan AADI 21,9 persen.
Kenaikan laba ini mengacu pada asumsi utama harga rata-rata batu bara Newcastle di level USD110 per ton.
(DESI ANGRIANI)
作者:17/04/2025 19:58 WIB,文章来源Idxchannel,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。
FOLLOWME 交易社区网址: followme.asia
加载失败()