Penjualan Emas Meroket, Intip Target Saham Antam (ANTM)

IDXChannel - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam mencatatkan pendapatan Rp69,19 triliun sepanjang 2024. 

Angka itu melonjak 68,57 persen secara year-on-year (yoy) dibandingkan periode tahun sebelumnya yang sebesar Rp41,05 triliun.

Pertumbuhan ini ditopang oleh penjualan emas yang meroket 120,34 persen menjadi Rp57,56 triliun. Capaian tersebut membawa laba bersih Antam tumbuh 25,2 persen menjadi Rp3,85 triliun pada 2024 meski segmen bijih nikel dan feronikel tergerus.

Penjualan emas ANTM sepanjang 2024 tercatat 43,78 ton dengan harga jual emas yang juga naik signifikan menjadi Rp1,52 juta per gram pada 25 Desember 2024. Angka ini meningkat 25,46 persen secara tahunan meski turun tipis 1,25 persen  secara bulanan.

Menurut Phintraco Sekuritas, lonjakan penjualan emas didorong oleh meningkatnya permintaan domestik di tengah gejolak geopolitik global. 

Antam memanfaatkan momentum tersebut dengan memperkuat produksi dan cadangan emas melalui pembelian tahunan sebesar 30 ton dari smelter milik Freeport mulai 2025.

Dengan demikian, nilai wajar saham ANTM diperkirakan berada di level Rp2.400 per saham jika menggunakan metode Discounted Cash Flow (DCF) dengan tingkat pengembalian (required return) sebesar 8,97 persen dan proyeksi pertumbuhan terminal sebesar 1,15 persen.

"Valuasi ini mencerminkan rasio P/E 13,37 kali dan P/BV 1,58 kali," tulis Phintraco Sekuritas dalam risetnya, Kamis (24/4/2025).

Optimisme tersebut seiring dengan tingginya permintaan domestik, kenaikan harga emas, serta efisiensi biaya produksi feronikel. 

"Meski demikian, investor tetap perlu mencermati risiko-risiko seperti potensi kenaikan tarif royalti mineral dan batu bara, stagnasi penambangan emas di Pongkor akibat menipisnya cadangan, serta penurunan harga alumina di bursa LME," tulis riset tersebut.

Hingga Kamis (24/4/2025), saham ANTM berada di harga Rp2.150 atau menguat 3,86 persen. Dalam satu bulan, Antam mengakumulasi kenaikan saham sebesar 34,38 persen dan tumbuh 54,12 persen dalam tiga bulan.

(DESI ANGRIANI)