Pasardana.id - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menyebutkan, bahwa reaktivasi rel kereta Banjar - Pangandaran diproyeksikan membutuhkan anggaran sebesar Rp3,2 triliun.
Menurut dia, hal tersebut adalah yang paling rasional dibanding lainnya.
Reaktivasi jalur kereta tersebut adalah mimpi dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat meski saat ini keadaan fiskal daerah diakuinya belum memungkinkan.
"Yang paling rasional dan bisa dilaksanakan, tahap pertama adalah Banjar-Pangandaran. Ya kurang lebih Rp3,2 triliun," kata Dedi seperti dilansir Antara Bandung, Kamis (24/4).
Adapun target dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat, bisa mereaktivasi jalur kereta Cipatat-Padalarang, Bandung-Ciwidey, jalur Garut (Cikajang), termasuk Banjar-Pangandaran dengan proyeksi kebutuhan dana Rp20 triliun.
"Terkait nilai pembiayaan Rp20 triliun ini akan dilakukan sekarang atau ke depan minimal kan kita sudah punya mimpi. Siapa tahu, keuangan pemerintah pusat ke depan semakin meningkat, sehingga Kementerian Perhubungan, Kementerian Keuangan mampu alokasikan dana untuk Jabar," bebernya lagi.
Sementara itu, Menteri Perhubungan (Menhub), Dudy Purwagandhi mendukung rencana Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang ingin mengaktifkan kembali (reaktivasi) jalur-jalur kereta, termasuk rute Bandung- Pangandaran guna memacu peningkatan ekonomi daerah tersebut.
"Kita sih mendukung kalau memang itu dinilai sebagai salah satu menggerakan ekonomi atau pariwisata di Jawa Barat," kata Menhub.
Kepada awak media, Dudy mengkonfirmasi, bahwa dirinya telah menyampaikan hal mengenai apakah telah ada komunikasi antara dirinya dengan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengenai reaktivasi jalur-jalur kereta di Jabar.
"Kemarin kan Gubernur (Jawa Barat) menginginkan supaya ada beberapa jalur yang reaktivasi," ujar Menhub.
Dia menilai, reaktivasi jalur kereta memiliki potensi besar dalam menggerakkan ekonomi serta sektor pariwisata daerah, terutama bagi destinasi yang memiliki potensi wisata seperti Pangandaran.
Meski tidak menjelaskan secara rinci bentuk dukungan Kementerian Perhubungan, Menhub menegaskan, bahwa langkah itu akan sangat positif apabila dilaksanakan untuk mendongkrak perekonomian daerah.
Sebelumnya, Sekda Jawa Barat, Herman Suryatman mengatakan, akan mendahulukan dukungan aksesibilitas untuk proyek strategis nasional.
"Ini masih didalami, karena kan harus dikaji dari berbagai aspek. Satu, misalnya dari aspek aksesibilitas tempat-tempat yang menjadi proyek strategis nasional misalnya, lalu dari sisi sosial budaya, kependudukan, dan sisi lingkungan. Jadi multi aspek yang harus kita pertimbangkan, tapi tetap akan dikaji DED-nya," ujarnya.
Ditambahkan, pengkajian itu akan diikuti dengan kajian anggaran dari jumlahnya, termasuk sumber pendanaannya.
"Alternatif anggarannya yang pertama tentu kita harapkan dari pemerintah pusat melalui DAK (Dana Alokasi Khusus) dan skema transfer pusat ke daerah lainnya. Kemudian nanti tentu di dalamnya juga bagaimana kapasitas fiskal kita untuk ikut juga memastikan pembangunan reaktivasi bisa berjalan optimal," tukas dia.
加载失败()