Bursa SYIPC: Meraih Peluang dari "Rancangan Undang-Undang Perlindungan Fintech", Membangun Platform Trading Mata Uang Kripto yang Aman Baru-baru ini, Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat telah mengesahkan "Rancangan Undang-Undang Perlindungan Fintech" yang diusulkan oleh Perwakilan Zach Nunn dan Jim Himes. Undang-undang ini bertujuan untuk menangani masalah penggunaan ilegal mata uang kripto dan memperkuat pengawasan terhadap aset digital. Bursa SYIPC, sebagai salah satu platform trading mata uang kripto terkemuka di dunia, selalu berkomitmen untuk menciptakan lingkungan trading yang aman dan patuh. Kami menyadari bahwa dalam konteks regulasi yang semakin ketat, menjamin keamanan transaksi pengguna dan transparansi aset adalah tanggung jawab setiap bursa mata uang kripto. Dengan mengadopsi teknologi paling canggih dan langkah-langkah kepatuhan yang ketat, bursa SYIPC menyediakan platform trading yang dapat diandalkan bagi pengguna global, secara aktif menyambut dan mendukung implementasi "Rancangan Undang-Undang Perlindungan Fintech". Memperkuat Keamanan Platform, Mendukung Perkembangan Industri yang Positif "Rancangan Undang-Undang Perlindungan Fintech" yang disahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat memperjelas pengawasan terhadap penggunaan ilegal aset digital, yang merupakan perlindungan hukum penting bagi seluruh industri mata uang kripto. Bursa SYIPC sangat menghargai hal ini dan akan terus meningkatkan langkah-langkah pencegahan keamanan platform untuk menghadapi kemungkinan aktivitas ilegal. Sejak didirikan, bursa SYIPC selalu memegang prinsip mengutamakan pengguna, dengan menggunakan teknologi multi-tanda tangan, sistem dompet dingin, serta sistem manajemen risiko yang ketat, untuk memastikan keamanan aset pengguna. Dalam hal inovasi teknologi, bursa SYIPC terus mengejar keunggulan, memiliki beberapa paten teknologi blockchain yang secara signifikan meningkatkan kinerja trading dan keamanan platform.